Jogja (Antara Jogja) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk mewaspadai siklus lima tahunan demam berdarah dengue yang bertepatan pada 2015.
"Kewaspadaan dini sangat penting untuk mencegah peningkatan dan keparahan kasus demam berdarah dengue (DBD)," kata peneliti utama Eliminate Dengue Project (EDP) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Riris Andono Ahmad di Yogyakarta, Senin.
Riris mengatakan Pemerintah DIY telah mengeluarkan Instruksi Gubernur No 6/INST 2/2014 mengingat kasus DBD di Indonesia meningkat dengan sangat tajam setiap 3-5 tahun sekali. 2015 bertepatan dengan siklus lima tahunan tersebut.
Sementara itu data dari Dinas Kesehatan DIY 2014 menunjukkan bahwa selama 10 tahun terakhir tren DBD di DIY selalu meningkat pada Januari sampai dengan April.
Menurut dia, pada 2005 sempat terjadi kejadian luar biasa (KLB) terkait dengan penyebaran DBD yang dipengaruhi oleh perubahan cuaca. "Hal itu perlu diantisipasi," kata dia.
Selanjutnya, ia mengatakan, dalam rangka menanggulangi ancaman DBD, UGM hingga saat ini juga masih mengembangkan metode "Wolbachia". Wolbachia adalah bakteri alami yang mampu mengurangi kemampuan nyamuk Aedes aegypti untuk menularkan virus dengue pada manusia.
Dalam pengembangan metode itu, menurut dia, UGM telah melakukan penelitian di kabupaten Sleman, dan Bantul.
"Pengendalian DBD dengan "Wolbachia" ini diharapkan bisa jadi satu alternatif pengendalian dengue di Yogyakarta," kata dia.
Sementara itu peneliti pendamping EDP, dr. Eggi Arguni mengatakan masyarakat perlu mengenali penyebaran DBD maupun gejalanya ketika terserang.Beberapa gejala tersebut antara lain demam tinggi dan mendadak, nyeri dirasakan di belakang mata dan bintik merah.
"Masyarakat juga tetap perlu melakukan aktivitas 3 M, yaitu menguras, mengubur serta menimbun potensi yang bisa menjadi sarang nyamuk," kata Eggi.
(L007)
Berita Lainnya
455 penderita meninggal dunia akibat DBD di Indonesia
Selasa, 9 April 2024 17:17 Wib
DBD naik tiga kali lipat, pemerntiah deteksi ketat
Senin, 1 April 2024 6:32 Wib
Jus jambu biji membantu pulihkan penderita DBD
Sabtu, 30 Maret 2024 6:23 Wib
Masyarakat Gunungkidul diimbau menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk
Rabu, 27 Maret 2024 22:35 Wib
Dinkes Sleman mengoptimalkan kader jumantik cegah kasus DBD
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Jus jambu tak dapat naikkan trombosit pasien DBD
Jumat, 22 Maret 2024 15:54 Wib
Dinkes Kulon Progo meminta warga lakukan PSN cegah DBD
Kamis, 21 Maret 2024 15:37 Wib
Ramuan daun pepaya jadi terapi kombinasi pasien DBD, tegas dokter
Senin, 4 Maret 2024 12:11 Wib