Sleman belum berencana perbaiki akses volcano tour

id volcano tour merapi

Sleman belum berencana perbaiki akses volcano tour

Volcano jeep tour (Foto Antara/Noveradika)

Sleman (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum memiliki rencana untuk memperbaiki akses jalan menuju lokasi wisata "Volcano Tour" Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan karena terkendala aturan tentang kawasan rawan bencana.

"Saat ini kami tidak bisa memperbaiki atau membangun fasilitas jalan umum yang rusak di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, meski sangat dibutuhkan masyarakat setempat sebagai pendukung wisata," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Kabupaten Sleman, Mirza Anfansury, Rabu.

Menurut dia, sesuai dengan undang-undang dan kesepakatan yang ada, wilayah bahaya tidak diperbolehkan ada hunian atau pembangunan sarana prasarana.

"Pascaerupsi Merapi 2010, telah ada kesepakatan, baik bupati, gubernur maupun instansi terkait, bahwa di wilayah KRB III tidak ada hunian ataupun pembangunan fasilitas umum.

Meskipun pembangunan atau perbaikan fasilitas umum dibutuhkan warga setempat, seperti di jalan yang ada di kawasan objek wisata `Volcano Tour`," katanya.

Ia mengatakan, akses jalan dan fasilitas umum yang ada di KRB III bila ada kerusakan, diperbaiki oleh warganya dengan dana dari pemasukan pengunjung yang datang.

"Meski sangat dibutuhkan sekali, kami tidak bisa mendukung. Hanya, jika nantinya ada suatu kebijakan khusus dari bupati atau gubernur sendiri. Kalau memang, kebutuhan warganya tersebut, demi menunjang perekonomiannya, diperbolehkan untuk dilakukan perbaikan jalan," katanya.

Mirza mengatakan, selama ini perbaikan atau pembangunan jalan yang dilakukannya ini, setelah erupsi 2010, hanya sebatas di KRB I atau II.

"Sedangkan di wilayah KRB III yang merupakan kawasan terlarang untuk hunian, tidak ada aktivitas pembangunan," katanya.

Warga di Kecamatan Cangkringan, Sleman, yang menjadi pengelola wisata Volcano Tour mengeluhkan, selama ini pemasukan dari pengunjung yang didapatkan, paling banyak habis untuk perbaikan jalan.

"Perbaikan jalan yang dilakukan mulai pintu Tanda Pembayaran Retribusi (TPR) hingga bekas rumah juru kunci Merapi, Mbah Maridjan, di Kinahrejo," kata Ketua Pengelola Lava Tour Vulkano, Umbulharjo, Cangkringan,, Bagyo.

Menuut dia, wisata yang banyak menarik minat pengunjung ini merupakan sumber pendapatan bagi warga korban erupsi Gunung Merapi 2010 yang saat ini direlokasi, dan tinggal di hunian tetap (Huntap).

"Ini sebagai sumber penghasilan bagi warga setempat, yang tinggal di Huntap. Tapi selama ini perbaikan jalan, diambil dari pemasukan tiket pengunjung", katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024