UGM kembangkan sistem peringatan dini krisis keuangan

id ugm

UGM kembangkan sistem peringatan dini krisis keuangan

Universitas Gadjah Mada (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Tim riset Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan sistem peringatan dini untuk krisis keuangan Indonesia dengan menggunakan model parametrika dan ekonometrika.

"Sistem itu dibangun untuk memonitor pergerakan nilai sejumlah indikator yang menunjukkan perilaku tidak normal pada masa sebelum terjadi krisis," kata Ketua Tim Riset UGM Dedi Rosadi di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, bekerja sama dengan Badan Kebijakan Fiskal, pihaknya menggunakan model parametrika dan ekonometrika melalui "tool dashboard EWS" yang dapat digunakan untuk memprediksi secara lebih awal apabila ada kemungkinan krisis keuangan yang akan terjadi di Indonesia.

"Kami juga melakukan kajian metode lelang obligasi negara. Penciptaan pasar obligasi yang kuat dan pengembangan metode penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) perlu terus ditingkatkan," katanya.

Ia mengatakan pemerintah perlu mempertimbangkan jenis pilihan produk obligasi yang lebih beragam dan menarik bagi investor. Meskipun demikian, dari sisi produk, metode lelang obligasi negara juga perlu menjadi perhatian.

Penentuan metode penerbitan SBN, kata dia, harus mempunyai tujuan untuk menarik jumlah investor yang lebih besar dan meningkatkan kualitas pengelolaan portofolio risiko dan biaya utang negara.

"Hal itu dapat dilakukan dengan pemilihan metode di antara harga beragam," kata Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam (MIPA) UGM itu.

Menurut dia, bekerja sama dengan PT Indonesia Bond Pricing Agency, pihaknya melakukan kajian pemodelan "yield spread" obligasi korporasi Indonesia. "Kajian itu menentukan harga wajar dari obligasi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024