Kulon Progo naikkan bansos pertanian Rp6,2 miliar

id kulon progo, bansos

Kulon Progo naikkan bansos pertanian Rp6,2 miliar

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menaikkan bantuan sosial pertanian Rp6,2 miliar dari Rp4 miliar menjadi Rp10,2 miliar dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Kamis mengatakan anggaran Rp10,2 miliar itu untuk mendorong produksi padi, jagung, kedelai dan hasil perkebunan.

"Kebijakan kami, bagaimana meningkatkan produksi pertanian. Kami memfasilitasi alat pertanian, mesin pompa, traktor, hingga pupuk dan benih," katanya.

Saat ini, kata Bambang, produktivitas padi baru mencapai 63,33 kuintal per hektare gabah kering panen (gkp) pada 2013, dan 63,62 kuintal per hektare gkp pada 2014.

"Pada 2015 ini, pemkab menargetkan produktivitas padi naik tiga kuintal per hektare. Kami optimistis, semakin meningkatkan fasilitas pendukung yang baik, produktivitas pertanian akan meningkat," kata Bambang.

Dia mengatakan luas tanam padi di Kulon Progo mencapai 10.297 hektare per tahun dengan hasil produksi sebanyak 120.000 - 130.000 ton gabah kering giling (gkg). Sementara itu, konsumsi masyarakat setiap tahunnya hanya mencapai 86 ribu ton beras, atau surplus 35.000 - 40.00035.000 - 40.000 ton pertahun.

"Harapannya, dengan meningkatnya produksi padi 308,91 ton dari luas tanam 10.297 hektare, surplus beras juga meningkat," kata Bambang.

Sekretaris Dispertan Kulon Progo, Muh Aris Nugroho mengatakan pada 2015 ini, Dispertan menargetkan sarana dan prasarana pertanian terus meningkat 10-15 persen, begitu juga alat dan mesin pertanian.

"Sarana dan prasarana pertanian sangat menentukan hasil produksi pangan mulai padi hingga palawija," kata Aris.

Aris mengatakan kondisi sarana dan prasarana pertanian 2013-2014, yakni panjang jaringan irigasi tersier dari 75.093 meter menjadi 94.722,01 meter, panjang jalan pertanian dari 80.253,68 meter menjadi 96.780,25 meter, dan alat dan mesin pertanian budi daya 8.273 unit menjadi 9.158 unit.

"Infrastruktur pertanian ini dalam rangka mencapai swasembada beras. Jadi lebih fokus, kami anggarkan untuk pembangunan jaringan irigasi tersier," kata Aris.
KR-STR