Pemkab Kulon Progo jamin stok beras aman

id beras

Pemkab Kulon Progo jamin stok beras aman

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin stok beras di wilayah itu aman sehingga masyarakat tidak perlu resah atas kenaikan harga beras di pasar.

"Kami mengimbau masyarakat tidak perlu resah atas kenaikan harga beras di pasaran," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Kamis.

Ia mengatakan kenaikan harga beras juga berbanding lurus dengan kenaikan harga gabah kering giling. Berdasarkan laporan pengawas di lapangan, harga jual gabah mencapai Rp4.800 - Rp4.900 per kilogram dari sebelumnya Rp4.400 per kg.

"Kenaikan harga beras yang diikuti gabah tidak masalah. Hal ini menjadi masalah kalau kenaikan harga beras tidak diikuti kenaikan harga gabah. Apalagi, Desember 2014 hingga Mei 2015, Kulon Progo sedang panen. Artinya, petani mendapat keuntungan, harapannya kesejahteraan petani juga meningkat," kata Tri.

Dia mengatakan, daerah irigasi Kalibawang dan Sapon yang menanam padi pada Agustus, telah memanen padinya pada Desember 2014 hingga Januari.

Adapun luas lahan yang memasuki panen Desember-Januari untuk jaringan irigasi Kalibawang sebagian Kalibawang seluas 800 hektare, Samigaluh 25 hektare, Girimulyo 75 hektare, Nanggulan 1.600 hektare dan sebagian Sentolo 200 hektare.

Kemudian, luasan panen untuk jaringan irigasi Sapon yakni Lendah, Panjatan, dan Galur seluas 1.950 hektare. Artinya, seluas 5.000 hektare sudah panen dan diharapkan mampu mencukupi kebutuhan beras masyarakat Kulon Progo selama tiga bulan.

Selain itu, kata Bambang, sawah di jaringan irigasi Papah dan Pekik Jamal yang masa tanamnya Oktober dengan luasan 5.000 hektare juga akan memasuki masa panen pada Maret hingga Mei.

"Stok gabah di Kulon Progo tidak masalah karena memasuki masa panen," katanya.

Menurut Bambang, kenaikan harga beras selama dua minggu terakhir ini dampak dari kebijakan pemerintah menghentikan impor beras, sehingga mengakibatkan harga beras naik.

Ia juga mengakui operasi beras yang dilakukan oleh Bulog tidak mampu menurunkan harga beras di pasaran.

"Kalau hal ini dampaknya bagus bagi kesejahteraan petani, tidak masalah. Selama ini, berbagai kebijakan pemerintah di sektor pertanian bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.

KR-STR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024