BPBD gladi lapang tanah longsor di Prambanan

id bpbd

BPBD gladi lapang tanah longsor di Prambanan

Ilustrasi. Latihan penanggulangan bencana(Foto antaranews.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan gladi lapang penanggulangan tanah longsor bekerja sama dengan Pemerintah Desa Gayamharjo di lapangan Desa Gamyamharjo, Kamis.

Pelaksanaan gladi dipimpin Kepala Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan Sugiyanto selaku Ketua Unit Pelaksana Penanggulangan Bencana Desa Gayamharjo, diikuti perwakilan tujuh dusun yang ada di Gayamharjo meliputi Nawung, Lemah Bang, Jontro, Jali Gayam, Kalinongkolor dan Kalinongkokidul.

Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, Kepala BPDB Sleman Yuli Setiono, Camat Prambanan serta jajaran Musipka ikut menyaksikan gladi ini.

Dalam gladi lapang tersebut digambarkan sekitar 250 warga Nawung dan Lemah Bang Gayamharjo, Prambanan terpaksa diungsikan ke tempat aman yakni lapangan Desa Gayamharjo akibat kejadian tanah longsor, setelah terjadi hujan lebat selama tiga jam di daerah tersebut.

Daerah perbukitan terjal di wilayah Prambanan dengan kuntur batuan sedimen berlapis pasir tanah, batu apung, batu lempeng berselang seling dengan ketebalan bervariasi di musin hujan rawan longsor.

Berkat kecepatan dan tanggapnya aparat mulai dari camat, kepala desa, SAR, tim medis puskesmas, BPBD Sleman dan didukung sukarelawan Bandung Bondowoso berhasil mengevakuasi warga yang terkena tanah longsor.

Pengungsi rentan meliputi lansia, ibu hamil dan balita mendapat prioritas untuk penanganannya, dilanjutnya warga yang lain secara keseluruhan. Tim SAR dan relawan Bandung Bondowos berupaya membuka jalan yang terkena tanah longsor dan pepohonan yang tumbang menghalangi jalan sehingga memperlancar proses evakuasi warga.

Usai gladi dilanjutkan dengan pengukuhan Pengurus Unit Pelaksana Penanggulangan Bencana Desa Gayamharjo oleh Wakil Bupati Sleman.

"Apabila nanti benar-benar ada kejadian bencana supaya berhati-hati bila menumpang mobil bak terbuka untuk mengangkut pengungsi. Hal ini karena bila menumpang mobil bak terbuka dipinggir bak akan sangat berbahaya, jangan sampai mau mengungsi ketempat yang aman malah terjadi kecelakaan," tutur Yuni Satia Rahayu.

Ia mengatakan, hal ini juga mengingat bila kejadian benar semua akan panik dan mungkin terburu-buru termasuk sopir kendaraan.

"Dengan adanya gladi lapang ini harapannya masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi musibah. Dalam setiap penanggulangan bencana, dukungan dari masyarakat mutlak diperlukan," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat juga dituntut harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana, dengan harapan kesiapsiagaan tersebut dapat bermanfaat dalam menentukan upaya yang tepat dalam mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.

"Kabupaten Sleman merupakan daerah yang diberi anugerah berbagai potensi yang dimiliki termasuk potensi bencana yang diakibatkan faktor alam maupun nonalam," katanya.***4***

(U.V001)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024