BPBD DIY tetapkan SMK Ngawen sebagai SSB

id sekolah siaga bencana

BPBD DIY tetapkan SMK Ngawen sebagai SSB

Ilustrasi. Sekolah siaga bencana. ANTARA FOTO/Noveradika

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan SMK N 1 Ngawen Kabupaten Gunung Kidul sebagai salah satu sekolah siaga bencana karena kondisi geografisnya di wilayah perbukitan dan rawan longsor.

"Pemilihan SMK N 1 Ngawen sebagai salah satu sekolah siaga bencana karena kondisi geografis Ngawen yang berbukit. Lokasinya berada di perbukitan," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Budhiharjo di Gunung Kidul, Kamis.

Budhi mengatakan ada enam kecamatan di Gunung Kidul sebagai salah satu wilayah rawan longsor, yakni Patuk, Gedangsari, Nglipar, Semin, Ngawen, dan Ponjong.

"Harus kita antisipasi sejak dini," katanya.

Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan kondisi geografis Gunung Kidul yang berada di perbukitan menyebabkan potensi bencana alam cukup tinggi.

Adapun karakteristik bencana alam, di antaranya tanah longsor, angin kencang, abrasi, dan gelombang tinggi di wilayah pesisir.

"Kondisi geografis dengan tingkat kerawanan bencana alam yang cukup tinggi sudah selayaknya kita sadari dan segera mengambil sikap proaktif dalam upaya penanggulangannya," kata Badingah.

Ia mengatakan salah satu upaya dengan membentuk sekolah siaga bencana (SSB) di SMK 1 Ngawen.

Dia mengharapkan sejak dini perlu adanya pembejaran tentang bencana, baik teori maupun praktik penanggulangannya.

"Generasi muda akan memiliki pengetahuan yang memadai terhadap seluk beluk bencana dan kesiagaan yang aktif terhadap kegiatan penanggulangan dan pengurangan risiko bencana," kata Badingah. ***4***

(U.KR-STR)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024