Asmindo: desain produk mebel tantangan ekspor 2015

id asmindo

Asmindo: desain produk mebel tantangan ekspor 2015

Ilustrasi industri mebel (antarafoto.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menilai inovasi desain produk mebel dan kerajinan akan menjadi tantangan utama dalam persaingan pasar ekspor pada 2015.

"Tiongkok selalu memiliki desain baru. Apabila inovasi para perajin kita mandeg daya saing ekspor kerajinan kita mati," kata Wakil Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY, Endro Wardoyo di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, inovasi desain kerajinan maupun mebel perlu terus dimunculkan oleh kalangan perajin dengan kualitas yang baik. Sebab, selain industri dari tiongkok selalu memiliki inovasi desain baru, mereka juga mampu menawarkan dengan harga yang cukup kompetitif.

"Namun sentuhan tangan langsung perajin di Yogyakarta memiliki ciri khas yang tidak jarang mendapatkan nilai lebih bagi peminat kerajinan dan furnitur di negara-negara tujuan ekspor," katanya.

Selain itu, ia mengatakan, dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), para pengusaha anggota Asmindo di DIY juga ditekankan untuk meningkatkan upaya diversifikasi atau perluasan pasar ekspor.

"Diversifikasi negara tujuan ekspor perlu dilakukan emskipun dampak krisis finansial di Amerika Serikat (AS) dan Eropa berangsur mengalami pemulihan," kata dia.

Adapun negara tujuan ekspor selain AS dan Eropa, ia menyebutkan, antara lain ditujukan ke India, Brazil, serta Rusia dan Tiongkok, Lebanon, Mesir, Dubai, dan Arab Saudi.

Menurut Endro, ekspor ke AS dan Eropa hingga saat ini sebagian besar hanya dilakukan oleh perusahaan multinasional atau eksportir-eksportir besar. "Sementara, bagi perusahaan-perusahaan kecil, AS dan Eropa sudah ditinggalkan," kata dia.

Sementara itu, dia optimistis mampu memenuhi target pertumbuhan ekspor pada 2015 yang diproyeksikan mampu mencapai 10 persen dibanding 2014. Hal itu didukung dengan berangsur membaiknya pasar AS.

"Dibanding 2014 akan mampu tumbuh 10 persen atau mencapai 400 juta dolar AS seiring dengan membaiknya perekonomian AS," kata dia. ***2***

(T.L007)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024