Yogyakarta (Antara Jogja) - Pameran perjuangan bertema "Pena dan Senjata" digelar di Benteng Vredeburg Yogyakarta untuk memperingati sejarah "Serangan Oemoem 1 Maret" di Kota Yogyakarta.
"Pameran ini menjadi salah satu bukti rekam jejak sejarah yang terjadi 66 tahun lalu. Masyarakat bisa memetik pelajaran dari perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan untuk diterapkan pada zaman sekarang," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat membuka pameran tersebut di Benteng Veedeburg Yogyakarta, Minggu.
Pameran yang berlangsung di selasar gedung bagian dalam Benteng Vredeburg selama lima hari hingga Kamis (5/3) itu menampilkan berbagai koleksi benda yang digunakan pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan.
Di antaranya berbagai jenis senjata api, buku, kendaraan kuno yang digunakan untuk berperang, meriam dan ilustrasi tentang sejarah perjuangan bangsa.
Haryadi mengatakan, senjata bukan menjadi satu-satunya faktor yang dibutuhkan untuk memperoleh atau mempertahankan kemerdekaan, tetapi diplomasi-diplomasi di ajang internasional juga sangat diperlukan.
"Tidak hanya senjata tetapi juga pena. Sejarah yang tidak dituliskan juga akan hilang begitu saja. Oleh karenanya, pena dan senjata sama-sama penting," lanjutnya.
Haryadi manambahkan, peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret memiliki peran strategis dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. "Meskipun serangan itu hanya terjadi selama enam jam, namun dampaknya sangat luar biasa karena dunia menjadi tahu bahwa Indonesia masih ada," katanya.
Ia berharap, generasi muda pada saat ini juga bisa membuat karya yang luar biasa untuk bangsa Indonesia, bahkan jika memungkinkan bisa memberikan dampak luas hingga ke dunia internasional.
Selain upacara peringatan peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret, juga digelar fragmen sejarah perjuangan bangsa di halaman Benteng Vredeburg.
Sementara itu, Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Zaimul Azzah mengatakan sangat mendukung pameran "Pena dan Senjata" yang baru digelar untuk pertama kalinya dalam rangka peringatan Serangan Oemoem 1 Maret.
"Harapannya, pameran ini bisa digelar pada tahun-tahun berikutnya dengan skala yang lebih besar," katanya.
Ia berharap, seluruh pengunjung Museum Benteng Vredeburg biaa melihat pameran itu dan memetik pelajaran berharga tentang nilai-nilai perjuangan yang ada di dalamnya.
(E013)
Berita Lainnya
Dana BOS dan PIP Pesantren di Indonesia mulai cair
Rabu, 24 April 2024 19:36 Wib
Titiek Soeharto: Terima kasih kepada rakyat pilih Prabowo-Gibran
Rabu, 24 April 2024 19:10 Wib
Kapolda DIY berikan penghargaan kepada 10 personel dan ASN berprestasi
Rabu, 24 April 2024 18:08 Wib
Airlangga sebut Jokowi milik bangsa dan semua partai di Indonesia
Rabu, 24 April 2024 14:15 Wib
Presiden Jokowi minta capres-cawapres terpilih persiapkan diri
Rabu, 24 April 2024 11:58 Wib
Petenis Sinner emoh dibandingkan Djokovic dan Alcaraz
Rabu, 24 April 2024 9:48 Wib
Liverpool dan Manchester City ditinggal Arsenal
Rabu, 24 April 2024 6:45 Wib
Hari ini, KPU tetapkan pemenang Pilpres 2024
Rabu, 24 April 2024 6:07 Wib