Akademisi: perpustakaan tidak lagi butuhkan banyak ruang

id perpustakaan

Akademisi: perpustakaan tidak lagi butuhkan banyak ruang

Ilustrasi (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Perpustakaan pada era digital saat ini tidak lagi membutuhkan banyak ruang, karena basis data dan informasi yang dimiliki telah didukung melalui buku elektronik, kata seorang akademisi.

"Perpustakaan pada era digital saat ini adalah tempat mencari solusi, sehingga harus berbenah, baik secara fisik maupun pengelolaannya," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Iwan Dwi Prahasto di Yogyakarta, Selasa.

Pada seminar "Tantangan Perpustakaan Dalam Membangun Kemampuan Baca Generasi Gadget Pada Era Digital", ia mengatakan perpustakaan harus berbenah, baik dari sisi tampilan fisik perpustakaannya maupun pengelola perpustakaan, sehingga pengguna lebih nyaman.

Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Agus Rusmana mengatakan generasi gadget tidak bisa dibubarkan atau dilarang.

"Peran pustakawan bukan melawan generasi gadget, tetapi mengelola dan mengarahkan perilaku mereka agar dapat terampil mendapatkan dan menguasai informasi serta ilmu dan pengetahuan yang benar dan bertanggung jawab," katanya.

Untuk itu, kata dia, setiap pustakawan mau membuka diri menerima kehadiran generasi gadget dan berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan perpustakaan dalam "persaingan" tersebut.

"Pemikiran bahwa perpustakaan tidak lagi dibutuhkan setelah ada situs jejaring adalah pemikiran yang keliru, karena banyak sekali komponen dan karakter perpustakaan yang tidak dimiliki situs jejaring," katanya.

Menurut dia, situs jejaring tidak menyeleksi materi yang diterimanya dari seorang "uploaders". Dalam situs jejaring apapun yang dimasukkan akan diterima dan seketika itu dipublikasikan, sedangkan di perpustakaan semua materi yang masuk dan disajikan menjalani proses seleksi yang ketat oleh pustakawan.

"Untuk membuat generasi gadget kembali tertarik pada perpustakaan dan pustakawannya, maka mereka harus `berdandan` sesuai gaya generasi ini," katanya.

Ia mengatakan setelah generasi gadget telah menjadi "teman selevel" dalam bidang gadget, maka mulailah dibentuk perilaku informasi yang benar tanpa harus meninggalkan kesukaan mereka terhadap gadget.

"Dalam hal ini pustakawan dituntut untuk mengelola layanan koleksinya sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dan cepat digunakan," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024