Akademisi: perilaku tentukan keberhasilan efisiensi energi

id energi

Akademisi: perilaku tentukan keberhasilan efisiensi energi

Salah satu SPBU mendukung gerakan penghematan energi nasional dengan mengurangi pembelian BBM bersubsidi (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Perilaku menentukan tingkat keberhasilan efisiensi dan konservasi energi di Indonesia, kata Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Samsul Kamal.

"Program usaha penghematan energi selama ini masih bersifat teknis dan ekonomis, sehingga tidak sepenuhnya efektif. Hal itu disebabkan upaya penghematan energi berkaitan dengan aspek perilaku," katanya di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, keberhasilan efisiensi dan konservasi energi ditentukan oleh faktor pendidikan, ekonomi, kepercayaan, dan latar belakang kultural masyarakat. "Tidak hanya di Indonesia, di negara-negara maju yang relatif tercukupi tingkat kebutuhan energinya juga masih menghadapi hambatan perilaku dalam program efisiensi dan konservasi energi," katanya.

Ia mengatakan mengubah perilaku penghematan energi perlu melibatkan perilaku institusional maupun komunitas. Kampus memiliki potensi dalam melakukan kampanye aktivitas efisiensi dan konservasi energi.

Meskipun demikian, kata dia, mengubah perilaku pengendara transportasi sangat menentukan dalam mengurangi tingkat konsumsi energi.

"Dilihat dari data pola pemakaian energi nasional menunjukkan laju konsumsi energi dalam bidang tranposrtasi sekitar 6,5 persen per tahun. Konsumsi energi untuk komponen transportasi darat mencakup 68 persen dari kebutuhan minyak bumi kita," katanya.

Menurut dia, contoh perilaku hemat energi yang bisa dilakukan pengendara adalah memberikan tekanan udara dalam ban sesuai dengan yang dianjurkan, menutup pintu jendela mobil pada kecepatan tinggi, dan menghindari penempatan barang bawaan di atap mobil.

"Perilaku untuk mengurangi jumlah konsumsi energi itu tidak hanya dalam bidang transportasi, melainkan juga di rumah-rumah seperti pemakaian energi dari berbagai peralatan dapur, AC, dan lampu," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024