Sleman, (Antara Jogja) - Wilayah Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki banyak potensi di bidang pangan lokal, sehingga dapat mendukung program ketahanan pangan di kabupaten itu.
"Kecamatan Berbah mempunyai banyak prestasi khususnya dalam bidang perikanan, peternakan, pertanian padi dan perkebunan yakni buah jambu dalhari," kata Bupati Sleman Sri Purnomo saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Berbah, Rabu.
Menurut dia, prestasi ini dapat dicapai dengan semangat yang tinggi dan kerja keras dari para petani dengan kelompoknya untuk selalu menerapkan inovasi teknologi baik ternak melalui ayam KUB maupun pertanian dengan penerapan teknologi pertanian terpadu hasil penelitian para ahli khususnya BPPT DIY.
"Dengan penerapan teknologi yang tepat terbukti dapat berhasil meraih panen yang cukup bagus untuk padi," katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Widi Sutikno mengatakan tingginya harga beras dipasaran saat ini bukan karena produksi padi yang kurang dan akibat gagal panen namun kemungkinan masalah ada pada distribusi dan manajemen perdagangan di pasaran.
"Selain itu juga selama ini beras untuk keluarga miskin (raskin) juga belum terdistribusi sehingga kebutuhan beras meningkat di masyarakat mengakibatkan kenaikan harga beras," katanya.
Ia mengatakan, untuk wilayah Berbah padi yang siap di panen mencapai 400 hektare dan untuk total se Kabupaten Sleman mulai pertengahan Maret nanti siap dipanen 4.700 hektare.
Bupati Sleman dalam kesempatan ini juga meresmikan Lumbung Pangan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sido Rukun Klampengan, Jlatren Jogotirto Berbah dan menyerahkan bantuan benih padi dan papan nama dalam rangka Program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPTT) di wilayah Berbah seluas 500 hektare dengan bantuan keseluruhan mencapai Rp725 juta.
Kegiatan yang telah dilakukan oleh Lumbung Pangan KWT Sido Rukun yang beranggotakan 38 orang ini meliputi arisan gabah kering dan pinjaman untuk anggota yang mempunyai hajat yang memerlukan kebutuhan beras yang cukup banyak dan dikembalikan saat musim panen.
Bupati Sleman dalam kesempatan tersebut juga meninjau budidaya ayam KUB Sawung Maju. Ayam KUB merupakan ayam kampung unggul hasil penelitian Ternak Balitbang Pertanian RI yang dialakukan sejak 1997 dan telah dilisensikan kepada PT Ayam Kampung Indonesia (AKI) untuk dikembangkan menghasilkan produk-produk "parent stock" ayam kampung petelur unggul, final stock pedaging dan petelur mulai 2011.
Ketua KUB Sawung Maju, Sudarmaji mengatakan keunggulan ayam KUB ini adalah produksi telur mencapai 180 butir pertahun dan siklusnya cepat dan tidak mau mengerami.
"Selain itu pertumbuhan ayamnya cepat selama 70 hari dengan pakan 90 gram per hari akan mencapai bobot 1 kilogram," katanya.
Kelompok budidaya yang mengembangkan ayam KUB ini yakni Sawung Maju Karongan Jogotirto Berbah yang beranggotakan 25 orang dengan 15 pembudidaya indukan dan 10 usaha pembesaran.
"Volume penjualan ayam (bibit umur 0 hingga 1 minggu) seminggu dapat terjual 300 bibit ayam dengan harga Rp6.500 per DOC," katanya.***3***
(U.V001)
Berita Lainnya
Wapres minta rangkul kearifan lokal untuk ekonomi syariah di RI
Rabu, 27 Maret 2024 17:34 Wib
Lestarikan kearifan lokal untuk jaga persatuan bangsa Indonesia
Senin, 25 Maret 2024 5:58 Wib
Penulis Indonesia diajak berkolaborasi angkat kearifan lokal di daerah
Rabu, 20 Maret 2024 7:33 Wib
Pemanfaatan pasir laut di tujuh lokasi guna kebutuhan lokal
Selasa, 19 Maret 2024 11:30 Wib
Pengembangan sutera cura' Labba' uri-uri budaya lokal
Kamis, 14 Maret 2024 7:39 Wib
IKN bawa dampak positif masyarakat lokal
Selasa, 12 Maret 2024 5:09 Wib
Manfaatkan bahan lokal untuk ketahanan RI
Senin, 4 Maret 2024 7:12 Wib
BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal
Sabtu, 2 Maret 2024 9:26 Wib