Gapoktan Kulon Progo harapkan pemerintah impor beras

id beras

Gapoktan Kulon Progo harapkan pemerintah impor beras

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Asosiasi Gabungan Kelompok Tani Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah pusat tetap mengimpor beras untuk ketahanan pangan.

Ketua Asosiasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kulon Progo Margiyo di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pemerintah perlu mengimpor beras secukupnya.

"Impor beras bukan berarti akan menyebabkan harga padi di pasar turun. Pemerintah juga harus membuat kebijakan menaikkan harga pembelian pemerintah gabah dan distribusi pupuk yang diawasi. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan dan melindungi petani," kata Margiyo.

Menurut dia, Indonesia surplus beras masih sebatas hitungan matematika, kenyataannya Indonesia kekurangan beras. Berdasarkan informasi, stok beras di bulog juga menipis.

Begitu juga surplus beras di Kabupaten Kulon Progo hanya hitungan matematika. Di lapangan, gabah petani dibeli pedagang dari Magelang dan Demak (Jawa Tengah).

"Surplus beras itu kalau panennya serentak. Hasil produksi berbeda kalau ada serangan hama dan alih fungsi lahan. Untuk itu, pemerintah harus segera meninjau kembali kebijakan ketahanan pangan," kata dia.

Ia juga berharap pemerintah pusat segera menetapkan HPP beras dan gabah. Sehingga pedagang memiliki patokan harga beras dan gabah.

Selama tiga tahun, HPP beras Rp6.600 per kg, dan gabah Rp5.200 per kg. Namun tahun ini, pemerintah pusat belum menetapkan HPP. Padahal, HPP ditetapkan setiap awal tahun.

"Sekarang pedagang dibuat bingung dengan belum adanya kepastian HPP. Disisi lain kami ingin membeli gabah sebanyak-banyaknya, tapi kami takut harga gabah jauh dari HPP. Pedagang tidak bisa melakukan spekulasi," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menjamin stok beras di wilayah ini masih aman, sehingga masyarakat tidak perlu resah atas kenaikan harga beras di pasar.

"Ketersediaan beras di Kulon Progo aman. Kami mengimbau masyarakat tidak perlu resah atas kenaikan harga beras dipasaran," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Tri Budi.

Ia mengatakan kenaikan harga beras juga berbanding lurus dengan kenaikan harga gabah kering giling. Berdasarkan laporan pengawas dilapangan, harga jual gabah mencapai Rp4.800 - Rp4.900 per kilogram dari sebelumnya Rp4.400 per kg.

"Kenaikan harga beras yang diikuti gabah tidak masalah. Hal ini menjadi masalah kalau kenaikan harga beras tidak diikuti kenaikan harga gabah. Apalagi, Desember 2014 hingga Mei, Kulon Progo sedang panen. Artinya, petani mendapat keuntungan, harapannya kesejahteraan petani juga meningkat," kata Tri.
KR-STR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024