BPCB tingkatkan pengawasan dan keamanan Candi Prambanan

id candi prambanan

BPCB tingkatkan pengawasan dan keamanan Candi Prambanan

Candi Prambanan (Foto Antara/Wahyu Putro)

Sleman, (Antara Jogja) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta meningkatkan pengawasan dan keamanan terhadap Candi Prambanan dan candi-candi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama saat berlangsungnya kegiatan keagamaan.

"Langkah ini sebagai langkah antisipasi karena berdasarkan informasi yang kami terima tempat-tempat tersebut menjadi target pengeboman Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS)," kata Ketua Kelompok Kerja Perlindungan BPCB Yogyakarta Muhammad Taufik di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, peningkatan pengamanan ini sudah dilakukan di Candi Borobudur, Jawa Tengah, sejak Januari 2015, kemudian pada Maret 2015 pihaknya juga melakukan pengawasan untuk Candi Prambanan.

"Candi Prambanan menjadi salah satu target operasi, karena dianggap oleh pihak tersebut berunsur musyrik. Bukan tidak mungkin serangan-serangan dilakukan kelompok mereka," katanya.

Ia mengatakan berkaca pada kejadian 21 Januari 1985, stupa-stupa Candi Borobudur mendapat serangan, sehingga candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut hancur karena dibom oleh sekelompok orang.

"Lebih baik kewaspadaan ditingkatkan. Peristiwa 21 Januari 1985 dulu Candi Borobudur saja bisa kena bom," katanya.

Taufik mengatakan peningkatan pengawasan keamanan ini terutama dilakukan pada saat candi digunakan sebagai berbagai kegiatan.

Salah satunya upacara keagamaan Tawur Agung oleh umat Hindu pada 20 Maret 2015 atau sehari sebelum Nyepi yang akan digelar di pelataran Candi Prambanan.

"Beberapa hari sebelumnya, pengawasan harus lebih ditingkatkan. Setelah itu, masih ada lagi kegiatan ulang tahun salah satu stasiun televisi swasta," katanya.

Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti mengatakan selain petugas satpam yang selalu melakukan pengawasan di Candi Prambanan, saat ini polisi khusus (polsus) untuk pengawasan cagar budaya turut mengintensifkan pengamanan.

"Kami memiliki 10 polsus, yang bertugas melakukan pengawasan dan pengamanan objek-objek peninggalan sejarah budaya," katanya.

Menurut dia, peningkatan keamanan ini tidak hanya dilakukan khusus di Candi Prambanan saja tetapi juga di beberapa candi yang masih dalam wilayah DIY seperti kompleks Candi Ratu Boko, Kalasan, dan Sari.

"Lokasi-lokasi tersebut selalu dipantau melalui `closed circuit television` (CCTV)," katanya.

Ia mengatakan untuk Candi Kalasan ada lima unit CCTV yang terpasang. Jumlah ini sama dengan di Candi Sari. Kemudian, untuk di Candi Ratu Boko, yang lokasinya di perbukitan ada sembilan CCTV.

"Sedangkan untuk Candi Prambanan, banyak CCTV-nya. Bahkan ada satu kamera yang mampu berputar 360 derajat," katanya.***4***

(U.V001)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024