Harga beras di Kulon Progo turun

id beras

Harga beras di Kulon Progo turun

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Harga beras di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai turun berkisar Rp300 hingga Rp600 per kilogram karena petani sudah panen dan telah dilakukan distribusi beras untuk warga miskin.

Seorang pedagang beras Kecamatan Sentolo Sugeng di Kulon Progo, Selasa, mengatakan sejak lima hari terakhir, harga beras turun secara bertahap.

"Harga beras kualitas biasa antara Rp8.900-Rp9.000 dari sebelumnya Rp9.600 per kilogram. Harga beras kualitas medium Rp9.500-Rp9.600 dari sebelumnya Rp10.000 per kg," katanya.

Menurut dia, turunnya harga beras karena petani Kulon Progo sudah panen. Selain itu, sejumlah kabupaten di Jawa Tengah, sepeti Sragen, Klaten, Purworejo, dan Kebumen sudah panen.

"Harga akan terus turun, bila tidak hujan. Cuaca juga berdampak pada penurunan harga beras. Kalau hujan, petani tidak bisa mengeringkan gabah, dan harga akan tetap tinggi," katanya.

Ia mengatakan harga beras akan terus turun hingga awal Juni dan kembali naik saat puasa.

Ia mengatakan petani harus menjual gabah hasil panennya sekarang atau menyimpannya hingga Juli.

"Saat ini, petani masih diuntungkan dengan tingginya harga. Sampai saat ini, pemerintah belum menetapkan harga pokok pembelian (HPP) gabah sebagai landasan Bulog membeli beras dari petani sehingga harga beras tidak bisa diprediksi," kata Sugeng.

Ketua Asosiasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kulon Progo Margiyo mengharapkan pemerintah pusat segera menetapkan harga pokok pembelian (HPP) gabah dan beras, supaya harga beras atau gabah tidak dipermainkan oleh tengkulak.

"HPP gabah dan beras ini sebagai acuan dan pedoman bagi pedagang atau petani dalam menjual atau membeli gabah dan beras. Kalau harga gabah dan beras di atas HPP, artinya petani yang diuntungkan," katanya.

Anggota Kelompok Tani Amrih Makmur Nanggulan Suryono mengatakan harga gabah di tingkat petani cukup membanggakan sehingga bisa menyisihkan sebagian hasilnya untuk ditabung.

Saat ini, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp530 ribu per kuintal atau Rp5.300 per kg. Harga beras di tingkat pengecer Rp10 ribu-Rp11 ribu per kg.

"Harga ini masih wajar. Hal ini, sebanding dengan biaya tanam hingga panen yang dikeluarkan petani. Berdasarkan perhitungan petani, ongkos kerja naik yakni 1/1000 meter awalnya Rp90 ribu naik menjadi Rp120 ribu. Biaya ini harus dikeluarkan untuk membayar traktor atau buruh tanam," katanya.
KR-STR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024