Petani Gunung Kidul kembangkan sistem pertanian terpadu

id petani

Petani Gunung Kidul kembangkan sistem pertanian terpadu

Ilustrasi (Foto Antara)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Petani Karangrejek, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan sistem pertanian terpadu antara kolam ikan dan pertanian dalam satu kawasan untuk meningkatkan penghasilan.

Salah seorang petani Lagiyo di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan bahwa metoda yang ia terapkan itu adalah memanfatkan kolam ikan sebagai penampungan air saat musim kemarau tiba guna mengairi ladang.

"Awalnya air berasal dari hujan yang ditampung sejak ada kolam di ladang. Sekarang telah ada sumur bor di setiap ladang milik warga," kata Lagiyo.

Ia mengatakan keuntungan yang didapat, yakni tanaman tidak akan kekurangan air saat musim kemarau. Selanjutnya, dari kolam tersebut para petani dapat memperoleh penghasilan tambahan. "Ikannya bermacam - macam, namun sebagian besar nila dan bawal," katanya.

Ladiyo mengatakan kendala yang dihadapi petani dalam memelihara ikan di ladang ialah adanya hewan pemangsa ikan. Untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya membuat kolam permanen.

"Saya membuat kolam permanen agar ikannya tidak dimakan hewan sejenis kucing tetapi bisa berenang. Hal ini terbukti ikannya tidak berkurang saat panen," katanya.

Petani lainnya, Hartoyo mengatakan sekali panen ikan selama tiga bulan pemeliharaan mencapai Rp400 ribu sampai Rp500 ribu. "Terakhir saya menjual ikan di pemancingan harganya Rp450 ribu," katanya.

Ia mengatakan awalnya kolam hanya dijadikan tampungan air, namun setelah mendapatkan bantuan bibit dari pemerintah sebagian besar masyarakat menabur benih ikan dalam kolam. Kolam diletakkan di pinggir ladang sehingga memudahkan dalam pengambilan air. Saat musim kemarau diisi air yang berasal dari sumur bor.

"Kolam fungsi utamanya untuk pengairan, sampingannya untuk memelihara ikan. Hasilnya pun cukup memuaskan bisa menambah penghasilan," katanya.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024