Tiga desa Bantul terima bantuan pengembangan wisata

id desa wisata

Tiga desa Bantul terima bantuan pengembangan wisata

Desa Wisata Puton "Watu Ngelak", Jetis, Bantul, DIY FOTO ANTARA/Nur Kartika/ags/13

Bantul (Antara Jogja) - Tiga desa wisata di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tahun ini akan menerima bantuan pengembangan destinasi wisata dari Pemerintah DIY.

"Tahun ini ada tiga desa wisata di Bantul yang mendapat bantuan dari Dinas Pariwisata DIY, yakni desa wisata laguna Depok, desa wisata Wunut Sriharjo, dan Gilangharjo, Pandak," kata Kasi Kemitraan Usaha Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Issri Putranti, Kamis.

Menurut dia, bantuan dari Dispar DIY untuk tiga desa wisata tersebut berupa sarana seperti ruang pertemuan untuk Desa Gilangharjo, panggung pertunjukan di laguna Depok, serta joglo di kawasan desa wisata Wunut.

"Bantuan yang diberikan tidak berwujud anggaran, melainkan sarana untuk mendukung destinasi wisata yang arahnya untuk pemberdayaan masyarakat, sehingga kami hanya terima jadi," katanya.

Ia mengatakan pihaknya tidak mengetahui pasti alasan pemilihan tiga desa wisata yang mendapat bantuan tersebut, karena sesuai kajian dari Dispar DIY yang mungkin mempertimbangkan potensi pariwisata desa itu.

"Salah satu persyaratannya harus mempunyai surat keputusan (SK) gubernur, karena dengan SK tersebut akan menjadi lebih mudah dalam pembinaan," katanya.

Saat ini, kata dia, di Bantul terdapat 36 desa wisata yang menawarkan berbagai keunikan sesuai potensi yang dimiliki masing-masing desa, di antaranya pertanian, pendidikan, kerajinan hingga kesenian tradisionalnya.

Meski demikian, kata dia, diakui masih banyak desa wisata di Bantul yang butuh pembinaan dan pendampingan untuk mengoptimalkan potensi desa, sebab masih ada desa wisata yang belum menerima kunjungan tamu dalam jumlah yang signifikan.

"Semua desa wisata siap dikunjungi, hanya saja baru ada sekitar sepuluh desa yang selalu mendapat kunjungan besar karena lebih siap, di antaranya Krebet, Santan, Puton, Tembi dan Kasongan," katanya.

(KR-HRI)