Gelar seni tradisi TBY tampilkan wayang topeng

id topeng

Gelar seni tradisi TBY tampilkan wayang topeng

Ilustrasi (antarafoto.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Gelar seni yradisi yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun oleh Taman Budaya Yogyakarta, pada 2015 menampilkan kesenian wayang topeng.

"Kesenian wayang topeng yang akan tampil berasal dari Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul," kata Ketua Panitia Gelar Seni Tradisi 2015 Taman Budaya Yogyakarta Wasdiyana di Yogyakarta, Jumat.

Dia menjelaskan kesenian wayang topeng sudah ada sejak 1800-an, namun sempat vakum lama dan baru pada tahun lalu dicoba dihidupkan kembali oleh generasi ketiga wayang topeng.

Tradisi tersebut tumbuh pada zaman Kerajaan Kanjuruhan yang ditujukan sebagai bagian dari acara ibadah, namun bertransformasi menjadi kesenian tari pada zaman Raja Airlangga.

Penari menggunakan topeng agar lebih praktis karena saat itu sulit memperoleh riasan sehingga penampil cukup mengenakan topeng sesuai karakter yang dibawakan. Topeng yang dikenakan terbuat dari batu.

Cerita yang dikisahkan dalam wayang topeng pada awalnya banyak dipengaruhi budaya India, seperti kisah Mahabarata dan Ramayana.

Namun, cerita yang ditampilkan berubah menjadi cerita Panji untuk menampilkan identitas kebesaran raja-raja Jawa, dan kembali berubah menjadi cerita Menak saat Islam masuk Jawa.

"Wayang topeng juga terpengaruh masuknya Islam ke Pulau Jawa. Cerita Menakjinggo yang selama ini dominan berkembang adalah cerita Menak yang dikonstruksi oleh Kerajaan Mataram pada dasarnya adalah Islam," katanya.

Selain wayang topeng, sejumlah kesenian lain yang akan ditampilkan dalam Gelar Seni Tradisi tersebut adalah kubro siswa, jatilan, wayang kulit, dan ketoprak.

Gelar Seni Tradisi tersebut akan berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta pada Minggu (29/3) mulai pukul 10.00 WIB hingga malam hari.

"Wayang topeng akan menjadi penampil pertama, diikuti kubro siswa, jatilan, ketoprak, dan wayang kulit," katanya.

Masyarakat tidak akan dipungut biaya untuk menonton seluruh kesenian yang ditampilkan.

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kesenian tradisi kepada masyarakat sehingga tidak dilupakan atau tersisih dibanding hiburan lain, seperti acara di televisi," katanya.
(E013)

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024