Bantul (Antara) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyarankan petani setempat secepatnya memanen tanaman padi yang roboh akibat terkena angin kencang.
"Sebaiknya tanaman padi langsung dipanen saja kalau sudah masuk waktu panen agar tidak terkena hujan terus menerus hingga terendam air," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Yunianti Setyorini di Bantul, Senin.
Menurut dia, sebagian tanaman padi di daerah Bantul roboh akibat terkena angin kencang maupun guyuran hujan terus-menerus terutama tanaman padi yang sudah berbuah atau berwarna kekuningan.
"Terutama tanaman yang sudah berbulir (berbuah), sehingga begitu dipanen bisa segera dikeringkan agar (padi) tidak membusuk dan membuat kualitas panen menurun," kata Yunianti.
Ia mengatakan, robohnya tanaman padi di bulak sawah tersebut terjadi karena faktor cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini, seperti ketika mau turun hujan yang sebelumnya disertai angin kencang.
Pihaknya belum mengetahui pasti luasan tanaman padi yang roboh karena cuaca tersebut, namun demikian kondisi tersebut terjadi di hampir seluruh bulak sawah meskipun hanya spot-spot atau di titik-titik yang terkenda dampak langsung.
"Kondisi ini sebenarnya hampir terjadi setiap tahun karena cuaca ekstrim, namun musim ini tidak lebih banyak dibanding tahun lalu, tahun lalu padi yang roboh lebih banyak," katanya.
Menurut dia, sejumlah wilayah di Bantul yang rawan terkena angin kencang hingga mengakibatkan tanaman padi roboh diantaranya Banguntapan, Piyungan, dan Bantul serta di daerah-daerah yang selama ini mengalami pohon tumbang.
"Saat ini masih ada sekitar delapan ribu hektare yang akan memasuki panen, kalau robohnya padi itu terjadi pada tanaman yang sudah masa panen tidak terlalu berpengaruh pada produktivitas," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Petani korban banjir di Jawa Tengah dibantu Rp177 miliar
Sabtu, 23 Maret 2024 15:30 Wib
DLH memasang perangkap monyet ekor panjang tidak serang tanaman petani
Senin, 18 Maret 2024 21:15 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib
Jaga ketahanan pangan, pemangku kepentingan diminta koordinasi dengan petani
Selasa, 5 Maret 2024 12:10 Wib
DPKP mengimbau petani DIY segera ikut asuransi usaha tani padi
Jumat, 1 Maret 2024 22:15 Wib
Harga gabah di tingkat petani turun jadi Rp7.100/kg
Jumat, 1 Maret 2024 3:36 Wib