Bantul optimalkan penggunaan benih padi unggul

id padi

Bantul optimalkan penggunaan benih padi unggul

Ilustrasi (Foto antarayogya.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong petani di daerah ini untuk mengoptimalkan penggunaan benih padi unggul guna meningkatkan produksi pangan.

"Produktivitas padi di Bantul cukup tinggi, karena petani menggunakan benih unggul seperti Inpari 23, Situbagendit, Ciherang dan Mekongga, ini terus kami dorong," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Yunianti Setyorini, Selasa.

Menurut dia, berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan dinas di spot-spot lahan pertanian yang sedang mengalami panen, rata-rata produktivitas mencapai sekitar delapan sampai sepuluh ton gabah kering panen per hektare.

"Jauh melebihi produktivitas padi rata-rata nasional yang masih di angka lima ton gabah per hektare, makanya benih yang selama ini digunakan petani harus dipertahankan," kata Yunianti.

Ia mengatakan secara keseluruhan produksi padi yang dipanen petenai pada awal tahun ini, pihaknya belum mengantongi data tersebut, karena lembaganya masih menunggu laporan dari kelompok tani maupun hasil survei Badan Statistik Pusat (BPS) setempat.

"Kalau total luas tanaman padi pada Desember 2014 lalu sekitar 11 ribu hektare, namun sudah dipanen seluas 1.645 hektare di bulan Januari, sedangkan yang dipanen di Februari seluas 2.566 hektare," katanya.

Dengan demikian, kata dia, untuk luasan panen yang masih tersisa pada Maret-April ini diperkirakan sekitar 7.000 hektare, bahkan tidak menutup kemungkinan luasan bertambah mengingat setiap bulan petani melakukan tanam padi.

"Setiap bulan ada kegiatan tanam padi dan juga ada panen, hanya saja musim tanam pada Desember yang panen pada Maret-April merupakan panen terbesar. Total lahan pertanian di Bantul yang bisa ditanami padi sekitar 15 ribu hektare," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini tanaman padi yang tumbuh dan siap dipanen dalam kondisi bagus, dan tidak dilaporkan ada serangan hama yang parah, sehingga pihaknya optimistis tidak ada sawah yang terancam gagal panen.

(KR-HRI)