KAMMI DIY disomasi terkait pemasangan foto Busyro

id busyro

KAMMI DIY disomasi terkait pemasangan foto Busyro

Busyro Muqoddas. Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta disomasi oleh kalangan aktivis antikorupsi Yogyakarta karena menyandingkan foto mantan Wakil Ketua Komisi pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas dengan foto tersangka korupsi.

Rencana pengajuan somasi terbuka itu disampaikan sejumlah perwakilan Gerakan Antikorupsi Yogyakarta yang terdiri atas beberapa elemen di antara lain Indonesia Court Monitoring (ICM), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, LkiS, serta Yayasan Satunama Yogyakarta dalam jumpa pers di Kantor LBH Yogyakarta, Rabu.

Direktur Indonesia Court Monitoring (ICM) Tri Wahyu mengatakan penyandingan foto Busyro dengan tersangka korupsi dana hibah Persiba Idham Samawi terpampang di berbagai baliho sebuah diskusi yang diadakan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) DIY. Rencananya Busyro akan didaulat sebagai salah satu pembicara dalam acara itu.

"Kami tidak terima Pak Busyro yang merupakan tokoh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Yogyakarta dipermalukan dengan disandingkan dengan tersangka korupsi," kata Tri.

Tri juga menceritakan bahwa sebelumnya dirinya dimintai saran oleh Busyro melalui kiriman pesan singkat ikhwal pemasangan foto dirinya dengan salah seorang tersangka korupsi itu.

"Tindakan KAMMI sudah menista diri saya disandingkan dengan tersangka dalam kasus dugaan korupsi," kata Tri menirukan ucapan Bsyro dalam pesan singkat yang ia terima.

Tri juga memandang kasus itu bukan kasus yang remeh melainkan kasus serius bagi independensi antikorupsi Yogyakarta. Dalam hal itu ia mengkhawatirkan telah ada intervensi dari pihak tertentu ke dalam gerakan mahasiswa.

"Amat menyedihkan apabila ada intervensi dari tersangka korupsi ke gerakan pemuda dan mahasiswa," kata dia.

Oleh sebab itu, kata dia, dalam somasi terbuka itu Gerakan Antikorupsi Yogyakarta meminta KAMMI DIY untuk meminta maaf kepada Busyro dan publik atas tindakan yang dinilai sebagai penistaan itu.

"Kami juga meminta segera menghilangkan foto Busyro di baliho-baliho yang telah terpasang di beberapa sudut strategis Kota Yogyakarta," kata dia.

Direktur LBH Yogyakarta Syamsudin Nurseha menilai selayaknya hal itu dapat menjadi pembelajaran bagi sebuah organisasi dalam mengedepankan etika.

Secara terpisah, Ketua KAMMI DIY, Aza El Munadiyan saat dimintai tanggapannya atas somasi itu, mengatakan bahwa pemasangan foto Busyro dengan Idham Samawi sama sekali tidak memiliki tujuan tertantu.

Idham Samawi maupun Busyro, kata Aza, sama-sama merupakan calon narasumber yang akan didapuk mengisi sebuah diskusi bertajuk "Meneropong Pemerintahan Jokowi". Meskipun Busyro menyatakan berhalangan hadir dalam acara yang rencananya akan diadakan pada 2-8 April 2015 itu.

"Apalagi keduanya kami pertemukan bukan dalam diskusi soal korupsi, tapi soal pemerintahan," kata dia.

Kendati demikian, dia mengatakan pihak KAMMI DIY segera menyampaikan maaf langsung kepada Busyro. "Kalau ini dinilai salah, malam ini juga kami siap meminta maaf langsung kepada Pak Busyro," kata Aza.***2***

(L007)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024