Dishub minta Organda tidak naikkan tarif angkutan

id tarif

Dishub minta Organda tidak naikkan tarif angkutan

Ilustrasi (Foto antarajogja.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta Organisasi Angkutan Darat (Organda) di daerah ini tidak menaikkan tarif angkutan pascakenaikan harga bahan bakar minyak beberapa hari lalu.

"Kami sudah ada koordinasi dengan teman-teman Organda pada Selasa (31/3) malam, kami minta mereka agar tidak menaikkan tarif angkutan umum kepada penumpang," kata Kepala Dishub Bantul Suwito saat dikonfirmasi terkait dengan tarif angkutan pascapenaikan harga BBM, Rabu.

Menurut dia, alasan pihaknya meminta Organda tidak menaikkan tarif penumpang sesuai dengan instruksi Gubernur DIY, bahkan Menteri Perhubungan (Menhub) juga melarang Organda menaikkan tarif angkutan umum pascapenaikan harga BBM pada tanggal 28 Maret lalu.

"Kami baca di `running text` (media televisi) Menhub juga melarang. Hasil pertemuan dengan Organda, mereka akan berusaha tidak menaikkan tarif. Kalau itu dilakukan, justru mereka bisa kehilangan penumpang," katanya.

Karena tidak ada kenaikan tarif angkutan, kata dia, tarif yang berlaku di Bantul saat ini sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY tertanggal 26 Januari 2015 bahwa tarif penumpang umum Rp3.600,00 per orang dan Rp1.800,00 untuk pelajar.

"Tarif batas atas yang diberlakukan sebesar Rp198,00 per kilometer per penumpang dan batas bawahnya sebesar Rp128,00 per km per penumpang," kata Suwito.

Menurut dia, secara umum semua awak angkutan yang berjumlah sekitar 30 orang yang ikut dalam pertemuan dengan lembaganya tersebut bersedia menerima meskipun ada beberapa yang belum setuju. Namun, menurutnya tidak ada masalah.

Meski begitu, kata dia, tidak menutup kemungkinan tarif angkutan yang dibebankan kepada penumpang sesuai dengan kesepakatan antara sopir dan penumpang jika dirasa perlu penyesuaian asal tidak memberatkan penumpang.

"Uniknya di Bantul itu begitu, ada kesepakatan sendiri-sendiri. Pertemuan itu justru lebih banyak membahas masalah prasarana angkutan, misalnya halte yang dirasa jumlahnya masih kurang," katanya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024