Yogyakarta (Antara) - Kualitas udara di sejumlah simpang jalan Kota Yogyakarta mendekati ambang batas baku mutu, sehingga diperlukan upaya mengurangi tingkat emisi gas buang kendaraan.
"Dari hasil pengukuran yang dilakukan, kualitas udara `road side` di Kota Yogyakarta belum melebihi ambang batas baku mutu. Namun, setidaknya ada dua simpang yang kualitas udaranya hampir mendekati ambang batas baku mutu," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY Agus Setianto di sela uji petik emisi gas buang di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, dua simpang jalan dengan kualitas udara hampir mendekati ambang batas baku mutu ialah Pingit dan Jalan C Simanjuntak ujung utara.
Kedua simpang jalan tersebut cukup padat dengan kendaraan.
Kualitas udara di simpang jalan diukur berdasarkan tiga parameter yaitu dari kandungan karbon monoksida (CO), hidrokarbon, dan timbal (Pb) yang dihasilkan dari emisi gas buang kendaraan.
"Meskipun, belum melampaui ambang batas baku mutu yang ditetapkan, namun jika tidak ada upaya apapun untuk menurunkan emisi gas buang kendaraan, maka dimungkinkan kualitas udara akan semakin memburuk apalagi jumlah kendaraan semakin bertambah dari tahun ke tahun," katanya.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas udara adalah dengan melakukan pemantauan emisi gas buang kendaraan secara rutin.
"Dari uji emisi seperti ini, pemilik kendaraan akan langsung diminta ke bengkel untuk `service` apabila kendaraannya tidak lolos uji emisi. Memang belum ada sanksi, tetapi harapannya bisa menurunkan tingkat emisi gas buang," katanya.
Pada 2014, terdapat sekitar 15 persen dari total kendaraan yang mengikuti uji emisi dinyatakan tidak lolos.
"Harapannya, jumlah kendaraan yang tidak lolos uji emisi pada tahun ini bisa berkurang," katanya.
Selain kualitas udara di tepi jalan, BLH DIY juga mengukur kondisi kualitas udara ambien di DIY secara rutin. DIY memiliki nilai 38 untuk kualitas udara ambien dari ambang batas 50.
"Artinya, kualitas udara di DIY masih cukup baik. Udaranya masuk dalam kategori bersih atau sehat," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Pemulihan Lingkungan BLH Kota Yogyakarta Peter Lawoasal mengatakan, simpang jalan di Kota Yogyakarta yang memiliki tingkat emisi gas buang cukup tinggi terutama untuk parameter timbal adalah di simpang Tugu.
"Simpang tersebut sangat padat dengan kendaraan. Tingkat timbal di lokasi itu mencapai 11 ppm atau lebih tinggi dari batas baku mutunya yaitu 2 ppm," katanya.
Peter mengatakan, kandungan timbal yang cukup tinggi tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan terutama warga yang beraktivitas cukup lama di lokasi tersebut.
(E013)
Berita Lainnya
Teknologi perangkat lunak simulasi PLTN dilirik BRIN
Kamis, 22 Februari 2024 15:07 Wib
RI-AS turunkan emisi sektor kehutanan Indonesia
Rabu, 24 Januari 2024 3:08 Wib
29.524 produk di Indonesia sudah ber-SNI
Jumat, 12 Januari 2024 2:48 Wib
Indonesia butuh investasi untuk emisi nol bersih 2060, kata Presiden Jokowi
Sabtu, 2 Desember 2023 8:19 Wib
Paviliun Indonesia bahas penurunan emisi karbon
Jumat, 1 Desember 2023 6:38 Wib
Pemerintah Indonesia-ExxonMobil kembangkan CCS
Selasa, 14 November 2023 11:00 Wib
BRIN: Pemilihan varietas padi pengaruhi emisi metana
Sabtu, 11 November 2023 7:00 Wib
Kebijakan pajak karbon turunkan emisi gas rumah kaca dikaji BRIN
Sabtu, 28 Oktober 2023 1:10 Wib