Rektor: pendidikan Asia-Afrika masih didominasi pengaruh barat

id asia-afrika

Rektor: pendidikan Asia-Afrika masih didominasi pengaruh barat

Dwikorita Karnawati (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Dwikorita Karnawati menilai dunia pendidikan di Indonesia termasuk negara-negara Asia-Afrika lainnya masih didominasi pengaruh barat.

"Secara akademis dunia ini masih digerakkan kekuatan barat," kata Dwikorita di sela seminar internasional "Bandung Conference and Beyond 2015" di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu.

Berkaitan dengan persoalan itu, Dwikorita mengatakan negara-negara Asia-Afrika yang akan dipertemukan dalam Peringatan Konferensi Asia-Afrika ke-60 di Bandung perlu merumuskan kembali konsep pendidikan sesuai kearifan lokal masing-masing.

"Dengan demikian ke depan kita memikirkan bagaimana langkah untuk mengembangkan dunia pendidikan sesuai "wisdom"-nya Asia-Afrika karena di dunia ini penduduknya yang mayoritas adalah Asia-Afrika," kata dia.

Dia menilai, apabila sistem pendidikan beserta para akademisinya terus menerus digerakkan oleh dunia barat, maka output yang dihasilkan akan timpang, dan tidak dapat diterapkan sesuai kearifan dan budaya yang dimiliki masing-masing negara di Benua Asia dan Afrika.

"Misalnya teknologi dari negara barat, itu jika diterapkan di negara kita pasti ada "gap", ada konflik," kata dia.

Selain itu, dia kembali mencontohkan, perguruan tinggi di Indonesia masih diranking dengan mengacu aturan-aturan dari negara barat, di mana penentuan tingkat perangkingannya disesuaikan dengan publikasi atau jurnal internasional yang dihasilkan.

Namun demikian, hasil-hasil riset yang dipublish dalam jurnal internasional seringkali tidak memperhatikan sisi kemanfaatan atau dampak yang dihasilkan terhadap masyarakat lokal.

Bahkan, dia menilai, hasil riset yang dirangkum dalam publikasi internasional tersebut justru lebih banyak dimanfaatkan dan dikembangkan oleh negara-negara barat.

"Jadi kita yang awal menemukan, mereka yang panen, mereka yang mengembangkan. Sementara kita yang menemukan tidak punya dana untuk mengembangkan lagi," kata dia.

Dengan demikian, ia berharap, Indonesia termasuk negara-negara Asia-Afrika lainnya mampu merumuskan kembali kriteria serta aturan sendiri dalam mengembangkan sistem pendidikan di negaranya."Jangan mau didikte oleh negara-negara maju," kata Dwikorita.

(L007)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024