Pertamina optimistis kinerja keuangan segera membaik

id pertamina

Pertamina optimistis kinerja keuangan segera membaik

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto saat berbicara dalam talkshow "Kemandirian Energi untuk Negeri" yang berlangsung di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (16/4). (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Direktur Utama Perseroan Terbatas Pertamina Persero Dwi Soetjipto optimistis kinerja keuangan perusahaan itu segera membaik setelah sebelumnya mengalami kerugian pada periode Januari-Februari 2015.

"Kami yakin setelah kondisi harga minyak dunia kembali stabil pada periode Maret-April 2015 kinerja akan membaik," kata Dwi dalam talkshow "Kemandirian Energi untuk Negeri" yang berlangsung di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis.

Menurut Dwi, untuk Maret-April 2015 penentuan laba atau rugi masih dalam proses penilaian dan penghitungan. Kendati demikian, ia meyakini pada periode bulan ini kinerja keuangan perusahaan itu akan cenderung membaik karena beban inventori sudah berangsur berkurang."Kita tidak bisa menilai perusahaan minyak ini dalam waktu dua bulan saja," katanya.

Kerugian pada periode Januari-Februari 2015, katanya, lebih disebabkan oleh anjloknya harga minyak mentah yang diimpor pada Oktober 2014. Saat membeli minyak mentah pada Oktober harganya masih mencapai 105,9 dolar AS per barel, sementara pada Januari-Februari harganya turun menjadi 49,8 dolar AS. "Itu yang selanjutnya menjadi beban kami," kata dia.

Sementara itu, katanya, untuk upaya pemulihan kondisi keuangan perusahaan itu, pihaknya tidak akan serta merta menaikkan harga BBM untuk menutup kerugian.

Langkah utama yang akan ditempuh, menurut Dwi, akan dilakukan dengan menggenjot efisiensi di berbagai sektor baik untuk pengadaan maupun logistik.

Sementara, terlepas soal untung maupun rugi, Dwi mengatakan, Pertamina ke depan memang sebaiknya diarahkan menjadi perusahaan migas yang efisien jika ingin bersaing dengan perusahaan serupa milik asing.

Seperti yang dilakukan sejak Januari 2015, Dwi mencontohkan, upaya efisiensi diwujudkan dengan melakukan restrukturisasi impor minyak yang sebelumnya ditangani oleh PT. Petral di Singapura, kini akan langsung dilakukan oleh Pertamina di Indonesia. "Dengan begitu kita akan mengefisenkan 22 juta dolar AS," kata dia.***3***

(L007)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024