Akademisi: Pertamina sebaiknya prioritaskan kilang Indonesia timur

id pertamina

Akademisi: Pertamina sebaiknya prioritaskan kilang Indonesia timur

PT Pertamina (Foto symbolphotos.blogspot.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Akademisi dari Universitas Gadjah Mada Bardi Murrachman mengatakan PT Pertamina sebaiknya memprioritaskan pembangunan kilang minyak baru di wilayah Indonesia bagian timur agar peta distribusi minyak lebih merata.

"Sampai saat ini pembangunan kilang masih terkonsentrasi di wilayah Indonesia bagian barat seperti Jawa dan Sumatera," kata Kepala Laboratorium Teknologi Minyak dan Gas Bumi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu di Yogyakarta, Kamis.

Dengan penambahan kilang minyak di Indonesia timur maka biaya transportasi atau distribusi minyak ke wilayah itu dapat diupayakan lebih murah.

Sebab biaya transportasi pengangkutan minyak ke wilayah Indonesia timur, rata-rata setara dengan ongkos produksi.

"Seperti diketahui harga bahan bakar di Indonesia timur rata-rata lebih mahal dibanding wilayah barat," kata dia.

Menurut dia, tujuh kilang minyak dominan berlokasi di Indonesia bagian barat. Tujuh kilang itu, antara lain di Brandan-Sumut, Dumai-Riau, Plaju-Sumsel, Balikpapan-Kaltim, Balongan-Indramayu, dan Sorong- Papua.

Bardi juga menilai kondisi tujuh tempat pengolahan minyak (kilang) tersebut rata-rata sudah memiliki usia di atas 40 tahun sehingga perlu diganti.

Selain persoalan biaya produksi dan transportasi, menurut Bardi, penambahan kilang juga diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto di Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (16/4) mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menambah jumlah kilang minyak guna mendongkrak produksi minyak yang dikelola perusahaan itu, salah satunya di Bontang, Kalimantan Timur.

Menurut dia produktivitas minyak bumi nasional perlu segera ditingkatkan karena saat ini mengalami penurunan menjadi 800 ribu barel perhari. Tidak seimbang dengan kebutuhan masyarakat yang

mencapai 1,3 juta barel per hari.

"Untuk mencukupinya, Pertamina seharusnya memiliki kapasitas produksi sebesar 1,6 juta barrel per hari," kata dia. L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024