Bantul kesulitan wujudkan swasembada kedelai

id kedelai

Bantul kesulitan wujudkan swasembada kedelai

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih kesulitan mewujudkan swasembada pangan untuk komoditas kedelai karena petani di daerah ini belum berminat mengembangkan tanaman tersebut.

"Daerah kita memang bisa swasembada beras, namun untuk kedelai masih sulit untuk bisa swasembada, karena budi daya tersebut belum menjadi pilihan petani," kata Bupati Bantul, Sri Surya Widati, Minggu.

Namun demikian, kata dia, pihaknya melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan terus berupaya meningkatkan produksi kedelai dengan perluasan areal tanam dan pendampingan dari penyuluh pertanian.

"Kami juga mendorong petani untuk terus meningkatkan areal tanam kedelai dan menjadikan percontohan bagi petani daerah lain, seperti gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Desa Jatimulyo tahun ini mulai menanam," katanya.

Bupati juga mengatakan, sepanjang tahun 2015 Pemkab Bantul menargetkan produksi kedelai sebanyak 2.916 ton, atau meningkat dibanding produksi kedelai pada 2014 yang tercatat sebanyak 2.501 ton.

"Sedangkan untuk komoditas jagung panenannya memang masih belum cukup, akan tetapi produksinya juga ditargetkan naik dari sebelumnya sebanyak 22.671 ton menjadi 24.125 ton pada 2015," katanya.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Desa Jatimulyo Dlingo, Sutardi mengatakan, gapoktan yang terdiri dari sepuluh kelompok tani yang tersebar di seluruh desa Jatimulyo ini beranggotakan sebanyak 723 petani dengan lahan garapan sekitar 400 hektare.

"Dari total lahan pertanian tersebut seluas 100 hektare di antaranya untuk jagung dan saat ini kelompok dipercaya pemerintah untuk menanam kedelai seluas 160 hektare, mudah-mudahan ini bisa terus dikembangkan," katanya. KR-HRI/
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024