Puluhan hektare tanaman padi Kulon Progo terendam

id terendam

Puluhan hektare tanaman padi Kulon Progo terendam

Ilustrasi sawah terendam (antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Puluhan hektare tanaman padi umur tujuh hari di Bulak Srikayangan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terendam air karena saluran irigasi tidak mampu menampung debit air.

Ketua Kelompok Tani Karangasem Makmur SrikayanGan Sarjiono di Kulon Progo, Senin, mengatakan hujan deras pada Jumat (17/4) menyebabkan saluran-saluran irigasi tidak mampu menampung air.

"Curah hujan pada April ini sama seperti curah hujan Januari. Air dari peRmukiman warga tidak bisa tertampung saluran irigasi, sehingga air meluap dan menggenangi sawah sampai saat ini," katanya.

Ia mengatakan tanaman padi yang baru berumur tujuh hari tersebut batangnya patah dan tanamam rusak. Kalau pun air surut dan tanaman padi tumbuh hasil produksi akan turun 50 persen.

"Meski tanaman tumbuh tidak bisa maksimal. Produktivitas padi, dapat dipastikan menurun hingga 50 persen," kata Sarjiono.

Dia mengatakan masyarakat Srikayangan setiap tahun sudah mengusulkan pelebaran jarigan irigasi saat musyawarah desa (musdes), tapi pemkab selalu beralasan tidak memiliki anggaran. Tahun ini pun, pihaknya kembali mengusulkan ke desa.

"Setiap tahun, Bulak Srikayangan pasti terendam air, sehingga tanaman padi atau bawamg merah, produktivitasnya tidak maksimal. Kami berharap, pemkab memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini," katanya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Kulon Progo Tri Hidayatun mengatakan pihaknya belum mendapt laporan dari petugas penyuluh lapangan. Meski demikian, berdasarkan kasus serupa di Kecamatan Galur, Lendah dan Panjatan, tanaman padi yang terendam air masih dapat tumbuh dengan baik.

"Kami akan melalukan pendampingan khusus kepada petani supaya tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Kami juga berharap, hasil panennya tidak menurun," kata dia.

(KR-STR)