Manajemen XT-Square buka kesempatan pengembangan wisata malam

id XT-Square

Manajemen XT-Square buka kesempatan pengembangan wisata malam

XT-Square (Foto ANTARA/Barikurahman)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Manajemen Pasar Seni dan Kerajinan Yogyakarta XT-Square membuka kesempatan penambahan jenis wisata malam sehingga tidak terbatas pada karaoke keluarga dan orkes melayu yang sudah rutin tampil.

"Materi wisata malam, khususnya yang ditampilkan di Gedung Basiyo masih sangat mungkin ditingkatkan. Manajemen sangat terbuka jika ada pihak yang ingin bekerjasama untuk menyemarakkan wisata malam di XT-Square," kata Direktur Operasional dan Pemasaran PD Jogjatama Vishesha Widihasto Wasana Putra, di Yogyakarta, Selasa.

Ia berharap, materi hiburan malam di XT-Square juga semakin beragam, yaitu dengan penampilan kesenian tradisional seperti sendratari Ramayana.

Namun, lanjut dia, manajemen XT-Square terganjal faktor pendanaan apabila akan menampilkan kesenian tradisional.

"Hiburan malam berupa karaoke keluarga, panggung seni kampayo, dan orkes melayu sudah memiliki pasar tersendiri dan bisa berjalan dengan baik, sehingga mampu memberikan pemasukan ke manajemen," katanya lagi.

Ia tidak memungkiri jika masih banyak kritikan yang dialamatkan ke XT-Square, termasuk kritikan terhadap hiburan malam di lokasi tersebut.

"Seluruh masukan akan dijadikan bahan evaluasi, sehingga pasar ini bisa berkembang dan diterima masyarakat," kata dia.

Selain mengembangkan hiburan malam, Widihasto mengatakan akan berusaha memperbaiki zona kerajinan, sehingga seluruh pedagang bisa membuka kiosnya agar tidak mengecewakan pengunjung atau wisatawan yang datang.

Widihasto menyebutkan, keberadaan museum tokoh De-Arca di zona kerajinan sudah mampu meningkatkan semangat pedagang untuk membuka kiosnya.

"Wisatawan yang berkunjung ke De-Arca bisa mampir ke kios-kios kerajinan untuk membeli oleh-oleh. Saat ini, sudah semakin banyak kios kerajinan yang buka," katanya.

Selain zona kerajinan, tren batu mulia yang sedang meningkat juga dimanfaatkan oleh manajemen untuk menarik minat pengunjung.

Manajemen bahkan akan memindahkan sekitar 30 stan batu mulia ke gedung di Blok C2 agar lebih tertata.

"Selain laboratorium batu akik yang menjadi satu-satunya laboratorium di DIY, ada juga stan pemotongan, penggosokan dan penjualan batu mulia. Kami akan pindahkan ke Blok C2 dalam waktu dekat," kata dia pula.

Sebelumnya, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta Herman Tony mengatakan, XT-Square memiliki potensi menjadi tujuan wisata di Kota Yogyakarta.

"Hiburan malam di XT-Square bisa menjadi rujukan wisata malam di Yogyakarta. Namun, perlu perbaikan agar lebih menarik," katanya.

BP2KY, lanjut dia, siap mempromosikan XT-Square namun dengan syarat seluruh pedagang, khususnya pedagang kerajinan di pasar tersebut membuka kiosnya agar wisatawan tidak kecewa saat datang ke lokasi tersebut. E013
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024