Yogyakarta (Antara Jogja) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Arief Budi Santoso mengatakan sektor perhotelan masih mampu mengendalikan dampak pelemahan nilai tukar rupiah serta kenaikan harga bahan bakar minyak.
"Kontribusi perhotelan serta pariwisata diperkirakan masih akan mampu menopang pertumbuhan perekonomian DIY," kata Arief di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia pada 2014 pertumbuhan sektor perdagangan hotel dan Restoran mencapai 5,8 persen. Sementara kontribusi PHR
terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY cukup besar dengan rata-rata mencapai 21 persen.
"Seperti tahun lalu kontribusi PHR cukup besar, sehingga perlu terus dijaga pertumbuhannya," kata Arief.
Sementara itu, ia menilai, pelemahan nilai tukar rupiah serta kenaikan BBM juga tidak akan terlalu memiliki dampak pada peningkatan inflasi di DIY. Sebeb, menurut dia, harga BBM masih akan cenderung mengalami perubahan.
"Harganya masih akan terus mengalami perubahan, sehingga dampak inflasinya belum dapat dipastikan," kata dia.
Dia mengatakan tekanan inflasi pada April 2015 diperkirakan menurun, seiring musim panen raya pada April, serta implementasi kebijakan pemerintah yang berfokus pada ketahanan pangan yang dapat menstabilkan harga komoditas pangan.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY, Sri Fitriani mengatakan terdapat sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan tekanan inflasi pada April 2015 antara lain perkembangan harga minyak dunia yang berpengaruh besar terhadap penetapan harga BBM di dalam negeri dan "adjustment" tarif tenaga listrik.
Selain itu penyesuaian tarif tenaga listrik terhadap kenaikan biaya kontrak dan sewa rumah (properti) dan perbedaan harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg di DIY yang lebih rendah dari provinsi lain dapat menyebabkan migrasi penjualan LPG 3 Kg ke provinsi-provinsi tersebut.
Pada Maret 2015, inflasi DIY tercatat 0,15 persen (mtm) sehingga inflasi DIY secara tahunan sebesar 5,13 persen (yoy), meningkat dibandingkan Februari 2015 yang mengalami deflasi sebesar 0,40 persen (mtm) atau 5,12 persen (yoy).
L007
Berita Lainnya
Produk es krim Magnum di Indonesia aman dikonsumsi
Rabu, 24 April 2024 19:39 Wib
Dana BOS dan PIP Pesantren di Indonesia mulai cair
Rabu, 24 April 2024 19:36 Wib
Liga 1: Persita Tangerang berlaga habis-habisan
Rabu, 24 April 2024 19:19 Wib
Pemuda Indonesia diajak suarakan isu lingkungan di dunia
Rabu, 24 April 2024 16:01 Wib
Wajib ditonton, "Malam Pencabut Nyawa" film paling horor
Rabu, 24 April 2024 15:54 Wib
BI-Rate naik 25 basis poin menjadi 6,25 persen
Rabu, 24 April 2024 15:51 Wib
Airlangga sebut Jokowi milik bangsa dan semua partai di Indonesia
Rabu, 24 April 2024 14:15 Wib
PKS: Bangun Indonesia dengan NasDem-PKB sampai sakaratul maut
Rabu, 24 April 2024 12:40 Wib