Pembangunan sentra pengolahan ikan Bantul ditargetkan 2015

id ikan tangkap

Pembangunan sentra pengolahan ikan Bantul ditargetkan 2015

ilustrasi (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Pembangunan sentra pengolahan hasil perikanan di kawasan Pantai Depok, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditargetkan dimulai pada pertengahan 2015 dan diselesaikan pada tahun tersebut.

"Pertengahan April sampai Mei 2015 dalam proses perencanaan, kalau berjalan lancar maka pertengahan Juni 2015 bisa lelang kemudian proses pembangunan selesai dalam tiga bulan," kata Kabid Bina Usaha Pengawasan dan Pengendalian Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul, Nanang Dwi Atmoko, Rabu.

Menurut dia, pemerintah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015 akan membangun sentra pengolahan hasil perikanan di kawasan Pantai Depok Bantul dengan anggaran sebesar Rp2,7 miliar guna membantu mengolah hasil perikanan setempat.

"Dipa (daftar isian pelaksanaan anggaran)-nya sudah turun 7 April kemarin, untuk selanjutnya dalam 15 hari diadakan pemilihan konsultan perencana hingga ada kesepakatan, jadi sekarang ini masih dalam penyusunan perencanaan," katanya.

Ia mengatakan, sentra pengolahan ikan di Pantai Depok ini jika sudah direalisasikan maka akan menjadi yang pertama di Bantul, sebab selama ini kelompok pengolah perikanan masih mengolah sendiri-sendiri dan belum terpadu.

"Sebelumnya memang belum ada (sentra pengolahan ikan) di Depok, jadi ini karena pemerintah pusat ingin memfasilitasi pengolahan ikan yang jadi khas Depok, seperti peyek rumput laut dan udang," katanya.

Selain itu, kata dia, tidak menutup kemungkinan untuk pengolahan krispi ikan teri, maupun jenis ikan kecil lainnya yang tidak laku dijual sehingga bisa diolah menjadi makanan olahan yang dapat digunakan sebagai camilan oleh-oleh keluarga.

Nanang mengatakan, setelah pembangunan sentra pengolahan ikan selesai, nantinya pengelolaannya akan diserahkan kepada Koperasi Mina Bahari Pantai Depok yang menaungi seluruh elemen masyarakat pesisir seperti nelayan, pedagang maupun petani.

"Dari dinas nanti juga akan mengadakan pelatihan khusus mengenai pengolahan, agar ada standarisasi produk, misalnya makanan olahan tersebut yang ditonjolkan ikannya bukan tepungnya," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024