Jogja (Antara Jogja) - Pangkalan elpiji di Yogyakarta hingga saat ini masih menerapkan harga lama untuk gas ukuran tiga kilogram, meskipun sudah ada kepastian kenaikan harga eceran tertinggi khusus pangkalan.
"Pangkalan masih memakai harga lama karena belum ada surat resmi dari gubernur mengenai kenaikan harganya. Jika sudah ada, maka pangkalan baru berani menaikkan harga," kata Kepala Bidang Elpiji Bersubsidi Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Daerah Istimewa Yogyakarta Iwan Setiawan di Yogyakarta, Rabu.
Harga eceran tertinggi elpiji tiga kilogram untuk tingkat pangkalan akan dinaikkan menjadi Rp15.500 per tabung dari sebelumnya Rp14.000 per tabung.
Iwan mengaku masih memberikan sosialisasi kepada pangkalan di DIY agar menunggu penetapan secara resmi harga eceran tertinggi terbaru sebelum menetapkan harga jual.
Pascakenaikan harga elpiji nonsubsidi pada awal April, Iwan mengatakan ada penurunan omzet penjualan elpiji nonsubsidi, namun belum dapat memastikan dampaknya terhadap peningkatan permintaan elpiji tiga kilogram.
"Karena kenaikan elpiji 12 kilogram baru ditetapkan awal April 2015, maka sampai saat ini kami belum dapat memastikan pengaruhnya terhadap permintaan elpiji tiga kilogram. Omzet untuk tabung 12 kilogram memang turun," katanya.
Meskipun demikian, Iwan mengatakan belum akan mengajukan permohonan penambahan kuota elpiji tiga kilogram karena pada tahun ini sudah ada tambahan kuota elpiji tiga kilogram sekitar tujuh persen dibanding tahun lalu.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta Suyana mengaku belum menerima keputusan gubernur terkait kenaikan harga eceran tertinggi untuk elpiji tiga kilogram.
"Belum ada keputusan resminya, meskipun kenaikan itu akan dilakukan. Kami tunggu peraturan resminya terlebih dahulu," katanya.
Kenaikan harga eceran tertinggi elpiji tiga kilogram tersebut sudah mengatur secara detail keuntungan yang akan diperoleh agen dan pengecer yaitu Rp1.200 per tabung untuk agen dan Rp1.500 untuk pengecer.
"Harapannya, pengecer tidak mengambil untung terlalu tinggi. Ambil untung sewajarnya saja yaitu Rp1.000 hingga Rp1.500 per tabung. Pangkalan pun diharapkan tidak lagi menaikkan harga jual," katanya.
(E013)
Berita Lainnya
Pertamina : Stok BBM-elpiji DIY aman selama Ramadhan dan Idul Fitri
Jumat, 22 Maret 2024 21:44 Wib
Bantul sosialisasikan pembelian elpiji bersubsidi dengan menunjukkan KTP
Rabu, 20 Maret 2024 21:13 Wib
Bantul menjamin stok elpiji mencukupi kebutuhan selama Ramadhan
Minggu, 17 Maret 2024 14:31 Wib
Pemkab sebut harga-pasokan elpiji bersubsidi di Bantul terkendali
Selasa, 12 Maret 2024 18:47 Wib
Seluruh pangkalan Yogyakarta menerapkan pembelian elpiji 3 kg pakai KTP
Selasa, 6 Februari 2024 10:17 Wib
Polda DIY meringkus tiga tersangka penyalahgunaan elpiji bersubsidi
Senin, 5 Februari 2024 13:26 Wib
Subsidi energi 2024 Indonesia Rp186,9 triliun
Selasa, 16 Januari 2024 0:10 Wib
Jelang Natal dan Tahun Baru 2024, stok elpiji-BBM aman
Selasa, 12 Desember 2023 5:45 Wib