Bupati Sleman pantau sejumlah lokasi bencana

id bupati

Bupati Sleman pantau sejumlah lokasi bencana

Salah satu rumah di bantaran Sungai Code di Dusun Pogunglor, Sleman yang roboh akibat tergerus luapan air sungai pada Rabu (22/4) malam. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (Antara Jogja) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo memantau sejumlah lokasi yang mengalami bencana akibat hujan deras yang turun sepanjang Rabu (22/4) siang hingga malam, Kamis.

Hujan yang turun Rabu (22/4) sore mengakibatkan beberapa jembatan dan sejumlah permukiman rusak.

"Terparah terjadi di jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Turi dan Pakem yang merupakan jalur alternatif Kecamatan Tempel-Kecamatan Pakem, tepatnya di Pules Lor/ Surodadi Girikerto, Turi," kata Kabag Humas Setda Kabupaten Sleman Sri Winarti.

Jembatan yang putus sepanjang kurang lebih enam meter dengan kedalaman sungai empat meter.

"Akibat putusnya jembatan tersebut arus lalu lintas dialihkan ke jalur selatan, dari lampu merah kecamatan Turi ke timur hingga sampai Pulowatu," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo didampingi antara lain Kepala BPBD Kabupaten Sleman Julisetiono Dwi Wasita, Kepala Dinas PUP Nurbandi, Camat Turi dan Camat Pakem memantau langsung kondisi jembatan yang putus tersebut.

"Putusnya jembatan tersebut mengakibatkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, putusnya jembataan tersebut menjadikan arus lalu lintas jalur selatan menjadi semakin padat.

"Untuk mengatasi tersebut Pemkab Sleman akan segera memperbaiki meskipun darurat agar cepat berfungsi lagi, sedang untuk membangun jembatan secara permanen tentu membutuhkan waktu yang lama," katanya.

Ia mengatakan, jembatan yang putus tersebut merupakan jembatan lama yang masih berupa gorong-gorong.

Di samping meninjau jembatan di Poles Lor, Bupati juga meninjau jembatan Desa Kali Mangut di Surodadi Lor yang juga putus akibat hujan, sedang jalan kabupaten di Nangsri Lor yang semula mulus juga rusak tergerus luapan sungai di sisi kiri-kanan jalan.

Banjir di Padukuhan Glagah Ombo mengakibatkan lonsornya talud, dan di Cepet Purwobinangun Pakem talud sepanjang 25 meter longsor dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp30 juta.

Kemudian di Kalireso Talud jalan Provinsi �ambrol termasuk rumah yang ada diketnya sebagian tergerus air kerugian taalud diperkirakan mencapai Rp50 juta.

Sementara tiga rumah yang tertimpa pohon beberapa waktu lalu yaitu milik Yuliono di Duwet Sendangadi Mlati , Wiratmono di Gondang Banyurejo Tempel dan salah satu warga Ngino juga mendapat bantuan dari PT. Taman wisata candi Prambanan, Borobudur dan Boko berupa uang total Rp20 juta.

Bantuan diserahkan oleh Kepala Program Kerja Bina Lingkungan PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur dan Boko, Repto Pranowo dan diterima Bupati Sleman, dan selanjutnya diserahkan kepada tiga warga yang mendapat bantuan.

Penyerahan tersebut berlangsung di Duwet Sendangadi Mlati.

Di lokasi lain tepatnya di Padukuhan Mrican Pringgodani Depok sebanyak 48 rumah juga terendam air hingga sepinggang akibat luapan kali Gajah Wong.

Di tempat tersebut bupati menyerahkan bantuan karung/bagor sebagai tanggul sungai. Sedang di padukuhan Grinjing, Papringan Caturtunggal Depok sebanyak 46 rumah juga terendam air setinggi satu meter yang diakibatkan juga meluapnya Sungai Gajahwong.

Di tempat tersebut bupati juga menyerahkan bantuan peralatan kerja berupa antara lain Angkong, Sekop dan lainnya.
V001
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024