Bantul, (Antara Jogja) - Munculnya tren bisnis batu akik di sejumlah daerah di Indonesia tidak hanya memberikan keuntungan bagi para penjual batu numun justeru memberikan lapangan kerja bagi sebagian masyarakat dan mereka rela beralih profesi demi mendapatkan penghasilan lebih.
"Ya memang fenomena batu akik ini harus diakui banyak membuka lapangan kerja baru. Banyaknya pesanan atau pekerjaan dalam usaha batu ini, mau tidak mau harus menambah jumlah tenaga kerja agar dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu," kata pemilik bengkel batu akik Niteni di Pasar Niten, Kabupaten Bantul Agung Setiawan, Sabtu.
Menurut dia, awal mulanya dirinya hanya mengerjakan pengolahan batu akik ini sendirian, namun karena seiring dengan tren batu akik maka pemesanan meningkat maka dirinya mulai banyak menerima pesanan dan pekerjaan lainnya.
"Saya mulai tidak sanggup mengerjakan pengolahan batu akik ini sendirian, sehingga kemudian mengajak warga sekitar untuk membantu ikut memroduksi batu akik," katanya.
Ia mengatakan, sebenarnya yang ia prioritaskan adalah warga yang selama ini belum memiliki pekerjaan tetap, namun kemudian tidak sedikit pula warga yang sebelumnya bekerja sebagai tukang parkir dan pedagang makanan keliling yang minta diberi pekerjaan.
"Ya akhirnya ada beberapa warga yang bergabung di sini dan mereka belajar sambil bekerja di sini. Sebenarnya tidak hanya belajar mengolah batu akik saja, mereka juga saya ajari bagaimana memasarkan batu akik," katanya.
Salah satu pengolah batu akik di bengkel Niteni, Sunaryo, mengatakan setelah banting stir pekerjaan dari sebelumnya tukang parkir menjadi pengolah batu akik ini memang dirasakan ada peningkatan pendapatan.
"Ya dari sisi pendapatan jauh lebih baik daripada sebelumnya, selain itu saya juga dapat belajar mengolah batu akik menjadi barang seni yang bernilai tinggi," katanya.
Tidak haya kaum pria saja, ternyata kaum perempuan juga tertarik untuk bekerja sebagai pengolah batu akik di bengkel akik Niteni ini, ada beberapa kaum perempuan yang sengaja beralih profesi menjadi pengolah batu akik.
"Ya semula ingin bisa menambah pendapatan untuk keluarga, namun kemudian ada rasa senang bisa mengolah batu akik menjadi bermcam bentuk dan ukuran, apalagi saat ini masyarakat banyak yang suka dengan batu akik," katanya.***3***
(V001)
Berita Lainnya
Batu akik "Black Jade" masih menjadi primadona
Rabu, 12 Juni 2019 20:11 Wib
Pengrajin batu akik
Senin, 7 Desember 2015 15:15 Wib
Booming batu mulia
Rabu, 18 Februari 2015 6:30 Wib
Kerusakan artefak Oya menurun pascatren batu akik
Minggu, 11 September 2016 16:21 Wib
Pedagang batu akik ramaikan pameran Bantul Ekspo
Jumat, 31 Juli 2015 11:58 Wib
Pengrajin menyulap bebatuan menjadi batu mulia
Sabtu, 27 Juni 2015 10:46 Wib
Gunungan batu akik ludes diperebutkan masyarakat Yogyakarta
Kamis, 25 Juni 2015 17:44 Wib
Wabup Sleman: batu akik merupakan warisan budaya
Rabu, 10 Juni 2015 20:12 Wib