BPBD ingatkan warga bantaran sungai risiko banjir

id banjir

BPBD ingatkan warga bantaran sungai risiko banjir

ILustrasi banjir lahar dingin Gunung Merapi (Foto antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan warga yang tinggal di bantaran sungai untuk menyadari risiko banjir akibat luapan sungai.

"Di beberapa titik bantaran sungai di Bantul memang masih ada yang ditinggali warga, sehingga paling tidak, mereka harus menyadari risiko tinggal di bantaran sungai, yakni rawan terdampak banjir," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, bantaran sungai merupakan wilayah paling berisiko banjir saat terjadi hujan deras, seperti hujan deras yang terjadi pada Rabu (24/4) malam yang mengakibatkan sejumlah sungai di Bantul meluap hingga menggenangi kawasan sekitar.

Ia mengatakan di wilayah Bantul yang terdampak paling parah yakni di bantaran Sungi Code Pedukuhan Ngoto, Kecamatan Bangunharjo. Luapan air sungai itu menggenangi pemukiman warga yang tinggal di bantaran, sehingga mereka harus dievakuasi.

"Seharusnya bantaran sungai tidak diperkenankan untuk membangun pemukiman penduduk, melainkan hanya boleh untuk pertanian atau membangun kandang hewan peliharaan," katanya.

Menurut dia, bantaran sungai didominasi tanah kas desa yang biasanya disewa warga. Saat menyewa, izin yang diajukan warga tersebut, yakni untuk pertanian atau kandang hewan peliharaan, namun dalam perjalanannya juga digunakan untuk membangun pemukiman.

"Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat terkait dengan keberadaan pemukiman di bantaran sungai ini, pemerintah desa diharapkan bisa bertindak melakukan penanganan, mengingat tanah yang digunakan adalah tanah kas desa," katanya.

Terkait dengan nasib puluhan kepala keluarga (KK) yang rumahnya terendam banjir luapan sungai akibat hujan deras beberapa hari lalu, katanya, mayoritas adalah mereka yang tinggal di garis sempadan sungai.

"Kami tidak memberikan bantuan melainkan hanya memberikan penanganan darurat kepada mereka, karena kalau kami memberikan bantuan sama halnya dengan melegalkan. Seharusnya mereka kan nggak boleh tinggal di situ," katanya.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Bantul Dewanto Dwipoyono sebelumnya menyebutkan sedikitnya 370 keluarga yang mengungsi karena rumah mereka terendam banjir luapan sungai pada Rabu (22/4) malam.

(KR-HRI)