Sekda: laju pertumbuhan ekonomi Kulon Progo meemah

id kulon progo

Sekda: laju pertumbuhan ekonomi Kulon Progo meemah

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melemah akibat kenaikan harga bahan bakar minyak dan penyesuaian tarif dasar listrik, kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Astungkara.

"Laju pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo lebih dipengaruhi kenaikan BBM dan kenaikan TDL. Kedua hal ini memengaruhi pertumbuhan ekononi karena inflasi sangat tinggi, sehingga daya beli masyarakat sangat rendah," katanya di Kulon Progo, Senin.

Astungkara mengatakan hingga akhir April 2015, pertumbuhan ekonomi tidak sampai dua digit.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi yang melambat lebih disebabkan kenaikan harga BBM. Hal itu menimbulkan efek domino terhadap ekonomi masyarakat, sedangkan melemahnya rupiah hanya menyebabkan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan sekunder, seperti berbagai barang elektronik menurun tajam.

Untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi yang melemah, pemkab terus mengawasi ketersediaan pangan di masyarakat. Ada 18 item yang terus dipantau, di antaranya beras, gula, minyak, daging, dan susu.

"Kalau ketersediaan atau stok pangan masih melimpah dan harga kebutuhan pokok stabil, maka kondisinya ekonomi dipastikan stabil. Selain itu, inflasi cenderung rendah," katanya.

Wakil Ketua DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono menilai kunci pertumbuhan ekonomi ada pada ketersediaan pangan.

Menurut dia, setiap daerah harus menjaga pertumbuhan ekonominya sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ponimin mengatakan hal lain yang perlu diwaspadai adalah inflasi.

Jika tidak dikelola dengan baik, katanya, inflasi akan menggerus pertumbuhan ekonomi.

"Seperti saat ini, meski pertumbuhan ekonomi lemah, tapi inflasi stabil. Hal ini dikarenakan ketersediaan pangan yang cukup," katanya.
KR-STR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024