Dinkes Gunung Kidul intensifkan sosialiasi soal kehamilan

id hamil

Dinkes Gunung Kidul intensifkan sosialiasi soal kehamilan

Ilustrasi (Istimewa)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengintensifkan sosialisasi tentang kehamilan kepada masyarakat, sehingga angka kematian ibu dan bayi di daerah ini menurun setiap tahunnya.

Kepala Seksi Bina Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Kartini di Gunung Kidul, Senin mengatakan berdasarkan data Dinkes, kematian ibu pada 2013 sebanyak delapan orang, 2014 sebanyak tujuh orang dan 2015 hingga April sebanyak dua orang.

Angka kematian bayi pada 2013 ada 109 bayi, 2014 sebanyak 28 bayi. "Angkanya terus menurun setiap tahunnya," kata Kartini di sela-sela kegiatan pelatihan kader kesehatan di kantor Pemkab Gunung Kidul.

Menurut dia, kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh penyakit jantung, gagal ginjal dan hipertensi, sehingga saat melahirkan meninggal dunia. Sementara iti, kematian bayi lebih disebabkan oleh kelahiran prematur dan sesak nafas.

"Kematian ibu dan bayi bisa diminimalisir dengan berbagai cara," katanya.

Kartini mengatakan upaya yang dilakukan dengan membentuk kader kesehatan dan bidan desa. Selain itu, pihaknya terus melakukan pelatihan terhadap kader agar bisa memberikan pelatihan kepada masyarakat.

"Kader sebagai ujung tombak pencegahan resiko dini kematian ibu dan bayi," kata Kartini.

Dalam pelatihan diberikan tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan, nivas serta faktor resiko kehamilan. Diharapkan, dengan pelatihan ini, seluruh kader bisa menjadi ujung tombak dalam pencegahan kematian ibu dan bayi di Gunung Kidul.

Selain memberikan pelatihan kepada kader-kader kesehatan, untuk menekan angka kematian ibu dan bayi juga dilakukan dengan memaksimalkan peran dari puskesmas.

"Saat ini, ada 5.825 kader kesehatan yang tersebar di 1.165 posyandu di seluruh Gunung Kidul," kata dia.***4***

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024