Bantul upayakan perbaikan irigasi rusak akibat banjir

id banjir

Bantul upayakan perbaikan irigasi rusak akibat banjir

Ilustrasi banjir (Foto antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengupayakan perbaikan jaringan irigasi pertanian di daerah ini yang mengalami kerusakan akibat banjir luapan sungai pascahujan deras beberapa hari lalu.

"Untuk irigasi yang rusak kami upayakan segera ditangani, supaya petani bisa memenuhi kebutuhan air untuk pertanian," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Bantul, Yulianta di Bantul, Senin.

Menurut dia, hujan deras serta angin kencang yang terjadi pada Rabu (22/4) malam mengakibatkan sejumlah sungai besar di Bantul yang berhulu dari Gunung Merapi meluap dan merusak bangunan air di sekitar sungai yang diterjang derasnya arus tersebut.

Ia mengatakan, selain merusak talud maupun bangunan air di sekitar sungai, peristiwa itu berdampak pada terhentinya aliran air irigasi menuju lahan pertanian, sehingga kalau tidak segera dilakukan penanganan dikhawatirkan berdampak pada pertanian.

"Ada ratusan hektare lahan pertanian yang terdampak atau tidak dapat terpenuhi air irigasi dengan baik karena kerusakan jaringan irigasi tersebut, lahan tersebut menyebar di beberapa wilayah," katanya.

Yulianta menyebutkan, seperti di wilayah Kadisono Desa Guwosari terdapat sekitar 150 hektare, kemudian di wilayah Pandes Desa Panggungharjo ada sekitar 35 hektare dan di wilayah Desa Terong Dlingo ada lahan sekitar 125 hektare yang terdampak.

"Kalau sementara ini masih bisa dipenuhi kebutuhan air karena ada hujan, namun kalau makin lama akan terganggu, misalnya panen mengalami mundur dan mungkin waktu tanam juga mundur," katanya.

Terkait dengan infrastruktur lainnya seperti talud rusak penanganannya menggunakan dana tidak terduga bupati, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan serta dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Kalau membutuhkan dana besar untuk perbaikan dan merupakan saluran penting, biasanya menggunakan pekerjaan darurat. Namun, kalau tidak penting, didiamkan terlebih dahulu, untuk diupayakan pada pekerjaan selanjutnya," katanya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024