Asmindo DIY berharap perhotelan gunakan produk lokal

id asmindo

Asmindo DIY berharap perhotelan gunakan produk lokal

Asmindo (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta berharap para pemilik usaha perhotelan menggunakan produk lokal dari usaha mikro kecil dan menengah di daerah itu.

"Kami berharap perhotelan di DIY selalu menggunakan perabot atau perlengkapan hotel yang diproduksi UKM lokal," kata Wakil Ketua Asosiasi Industri Prembelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY Endro Wardoyo di Yogyakarta, Senin.

Menurut Endro, paling tidak masing-masing pemilik perhotelan dapat mengalokasikan pengadaan peralatan serta perlengkapan interior hotel sekitar 30 persen dari UKM DIY.

Sebab, menurut dia, hampir sebagian besar perlengkapan hotel khususnya hotel berbintang menggunakan perlengkapan impor, di antaranya dari Tiongkok dan Malaysia.

Agar terdapat peraturan yang baku mengenai pemakaian produk lokal, menurut dia, pemerintah daerah dapat mengeluarkan perda yang

mewajibkan hotel, apartemen, serta bisnis properti di DIY mengisi kebutuhan interiornya dengan produk lokal DIY daripada impor, dengan persentase tertentu.

Menurut dia, upaya itu perlu dilakukan Pemda DIY dalam rangka memproteksi produk lokal. Sebab, kata dia, memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015, produk luar negeri akan semakin leluasa bersaing di Indonesia.

"Proteksi perlu dilakukan, sebab akan banyak produk impor masuk di Indonesia, sementara kesiapan pengusaha lokal, termasuk di DIY masih minim," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono menilai para pemilik hotel bukan hanya perlu menggunakan perlengkapan interior dar UKM lokal, tetapi juga kuliner khas Yogyakarta sebagai penambah daya tarik pengunjung.

"Hotel dengan penekanan kuliner lokal sebagai pengisi menu memang kami harapkan turut membantu mendorong perekonomian lokal," katanya.

Kendati demikian, menurut dia, bagi hotel yang telah memiliki kategori bintang lima, pihaknya tidak bisa terlalu menekankan untuk memprioritaskan kuliner lokal, karena telah memiliki standar internasional secara terpusat.

"Hotel bintang lima telah memiliki standar internasional secara terpusat, namun demikian kami tetap akan mengimbau untuk memasukkan kuliner-kuliner lokal sebagai opsi makanan," katanya.

(L007)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024