Yogyakarta, (Antara Jogja) - Anggaran yang dimiliki Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta untuk perbaikan talud yang rusak akibat luapan air sungai terbatas sehingga perbaikan hanya dilakukan sesuai kemampuan anggaran.
"Misalnya saja untuk talud yang ambrol di Sungai Code sisi selatan dilakukan sesuai kemampuan anggaran yang ada. Dana yang bisa digunakan adalah dana insidentil dinas," kata Kepala Bidang Drainase dan Pengairan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Aki Lukman di Yogyakarta, Selasa.
Saat ini, total dana insidentil yang dimiliki Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta adalah sekitar Rp150 juta.
Aki memperkirakan, pihaknya hanya mampu membangun talud dengan ketinggian sekitar 1,5 hingga dua meter untuk melakukan perbaikan talud yang ambrol sepanjang tujuh meter. Semula ketinggian talud di lokasi tersebut adalah sekitar tiga meter.
Saat ini, di lokasi talud sudah diberi penguat berupa pasir yang ditempatkan di kantong. Dinding talud di sekitar lokasi yang ambrol juga sudah retak.
Selain di Sungai Code sisi selatan, kerusakan talud akibat luapan air sungai pada pertengahan pekan lalu juga merusak talud Sungai Code di sisi utara.
Namun, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah sudah menganggarkan dana untuk perbaikan talud tersebut melalui APBD. Dana yang digunakan untuk perbaikan adalah Rp71 juta.
"Masih ada kerusakan di tempat lain. Total titik kerusakan infrastruktur akibat luapan air sungai pekan lalu tercatat berada di 12 lokasi. Kerugian mencapai Rp2,7 miliar," katanya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya masih memprioritaskan perbaikan talud di dua lokasi di Sungai Code tersebut, sedangkan untuk perbaikan infrastruktur lain akan diupayakan melalui anggaran perubahan atau diusulkan untuk diperbaiki oleh Pemerintah DIY.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan, penanganan atau perbaikan infrastruktur harus dilakukan dengan cepat.
"Namun, dana yang dibutuhkan sangat besar. Saat ini, kami sudah berkoordinasi dengan BPBD DIY untuk kemungkinan penanganannya," katanya.
Sedangkan Anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta M. Fauzan yang melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi talud yang ambrol berharap, penanganan bisa dilakukan lebih cepat.
"Kerusakan talud ini cukup membahayakan bagi warga yang tinggal di sekitarnya. Oleh karena itu, perbaikan harus cepat dilakukan," katanya. ***3***
(E013)
Berita Lainnya
Jateng data rumah warga korban banjir yang rusak
Selasa, 26 Maret 2024 18:36 Wib
H-7 Lebaran 2024, perbaikan jalan rusak Jateng pascabanjir rampung
Selasa, 26 Maret 2024 10:52 Wib
Usai banjir surut, Kudus, Jateng, fokus perbaiki jalan rusak
Senin, 25 Maret 2024 17:58 Wib
Gempa Bawean, Jatim, ini 12 fakta diungkap BMKG
Senin, 25 Maret 2024 7:08 Wib
Pemerintah renovasi kerusakan rumah korban gempa di Pulau Bawean, Jatim
Senin, 25 Maret 2024 6:46 Wib
Pemerintah data rumah rusak warga korban banjir Demak, Jateng, diperbaiki
Minggu, 24 Maret 2024 20:05 Wib
BPBD DIY: 97 rumah rusak akibat hujan disertai angin kencang
Jumat, 15 Maret 2024 12:54 Wib
Rusak diterjang gelombang, 10 kapal motor nelayan rusak berat
Rabu, 13 Maret 2024 0:27 Wib