Yogyakarta, (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana menambah peralatan biogas untuk kapasitas rumah tangga melalui anggaran perubahan setelah uji coba dua peralatan biogas bantuan lembaga internasional dianggap berhasil.
"Dua peralatan biogas bantuan dari GIZ bisa dimanfaatkan dan berfungsi dengan baik. Artinya, masyarakat yang memperoleh bantuan peralatan ini sudah mengerti dan bisa menggunakannya untuk kepentingan bersama," kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Ika Rostika di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, BLH akan mengajukan tambahan peralatan pembuat biogas sebanyak delapan unit yang akan diberikan ke kampung atau wilayah secara selektif.
"Kami ingin agar peralatan ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Jika diberikan secara sembarangan, maka peralatan ini bisa saja mangkrak. Kami tidak ingin hal seperti itu terjadi," kata Ika.
Saat ini, uji coba peralatan pembuat biogas dilakukan di Kelurahan Suryatmajan. Masyarakat di wilayah itu memanfaatkannya untuk kepentingan bersama.
Peralatan senilai Rp15 juta tersebut mampu menghasilkan biogas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Gas yang dihasilkan bisa digunakan untuk satu tungku kompor.
Gas yang dihasilkan akan ditampung di kantong khusus yang dihubungkan dengan pipa ke tungku kompor sehingga bisa dimanfaatkan untuk memasak.
"Satu unit alat ini bisa digunakan untuk menyalakan kompor selama dua hingga tiga jam," lanjutnya.," katanya.
Guna menghasilkan biogas secara teratur, peralatan itu membutuhkan pasoken sebanyak 20 kilogram sampah dapur berupa sisa makanan dan buah setiap harinya. "Warga di Suryatmajan pun sudah menyadari dan mampu memenuhi kebutuhan itu," katanya.
Sebelumnya, Kepala BLH Kota Yogyakarta Irfan Susilo mengatakan, akan melakukan kajian untuk membuat "prototype" peralatan pembuat biogas dengan harga yang lebih murah.
"Jika harganya lebih murah, maka bisa menarik lebih banyak rumah tangga untuk memanfaatkannya. Volume sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta pun akan berkurang," katanya.
Proyek rintisan GIZ itu dilakukan di 17 kabupaten dan kota di Indonesia sebagai upaya pelestarian lingkungan serta mengatasi perubahan iklim. ***4***
(E013)
Berita Lainnya
Kementerian ESDM menyusun peta jalan pemanfaatan biogas berkelanjutan
Selasa, 23 Maret 2021 18:00 Wib
SMN 2019 - Peserta SMN Riau kunjungi desa pengolah biogas di Bantul
Minggu, 18 Agustus 2019 0:13 Wib
UGM kembangkan rumah mandiri energi di kawasan rawan bencana
Senin, 28 Januari 2019 20:26 Wib
600 instalasi biogas DIY selesai akhir November
Senin, 7 November 2016 20:48 Wib
Kapedal segera perbaiki sistem biogas TPAS Wukirsari
Selasa, 12 Juli 2016 22:07 Wib
Pemkab salurkan biogas TPAS Baleharjo kepada masyarakat
Senin, 30 November 2015 20:22 Wib
Kulon Progo mendapat hibah biogas dari Kem-ESDM
Rabu, 30 September 2015 9:29 Wib
Peternak Kulon Progo dapat bantuan sembilan biogas
Senin, 8 Juni 2015 14:16 Wib