Bantul data kerusakan kolam ikan akibat banjir

id kolam

Bantul data kerusakan kolam ikan akibat banjir

ilustrasi (Foto)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih mendata kerusakan kolam budi daya ikan di daerah ini yang rusak akibat banjir luapan sungai pascahujan deras pada Rabu (22/4).

"Kami masih menunggu laporan dari kelompok budi daya perikanan untuk mendata kerusakan kolam ikan karena banjir pada Rabu (22/4), dan sementara ini baru ada tiga laporan," kata Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Perikanan DKP Bantul Istriyani di Bantul, Selasa.

Menurut dia, pihaknya belum mengetahui berapa kolam ikan yang rusak karena terjangan luapan air sungai yang dilaporkan dinas terkait terjadi di beberapa titik aliran sungai sungai besar di Bantul seperti Sungai Code, Sungai Gajah Wong, Opak, dan Sungai Winongo.

Sebab, kata dia, pihaknya baru menerima laporan dari tiga kelompok dari total sebanyak 571 kelompok budi daya ikan di Bantul, meskipun demikian laporan tersebut belum menyebutkan secara rinci berapa kolam maupun jenis ikan yang terdampak banjir.

"Dari tiga kelompok yang sudah laporan ke kami, hanya satu laporan yang disampaikan secara resmi, sementara dua laporan di antaranya melalui pesan singkat ke telepon genggam salah seorang kepala seksi (kasi) saya," katanya.

Ia mengatakan setelah menerima laporan tersebut, pihaknya kemudian mengedarkan blangko yang harus diisi secara resmi kelompok-kelompok budi daya perikanan tersebut, mulai dari berapa kerugian dan jenis ikan apa saja yang telah hanyut dibawa banjir.

"Kami menindaklanjuti berdasarkan laporan tersebut, untuk yang lain (laporan kerusakan) kami masih menunggu, kami juga belum bisa memprediksi apakah ada (kerusakan kolam ikan) yang lain," katanya.

Meski demikian, kata dia, bencana banjir luapan sungai yang dilaporkan juga merusak bangunan air di sekitar sungai tersebut dampaknya terhadap perikanan tidak separah ketika bencana banjir lahar dingin pada 2010. "Parah yang dulu (tahun 2010), kali ini tidak seberapa," katanya.

Sementara itu, saat ditanya terkait apakah ada pemberian bantuan terhadap petani ikan yang kolamnya terkena banjir, sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan maupun menjanjikan karena harus melalui proses penganggaran dari awal.

Bahkan menurut dia, jika ada bantuan kepada petani ikan, kemungkinan besar akan diajukan pada kegiatan anggaran tahun depan, namun itu pun harus mendapat persetujuan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bantul.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024