ORI Yogyakarta: jawaban UN SMP berpotensi bocor

id UN

ORI Yogyakarta: jawaban UN SMP berpotensi bocor

Ilustrasi (Foto Istimewa) (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa Tengah menilai masih ada potensi beredarnya kunci jawaban ujian nasional tingkat SMP sederajat, terutama pada sistem berbasis komputer (computer based test/CBT).

"Pihak pusat terutama Kementerian Pendidikan agar mendeteksi lebih dini, supaya bisa segera diantisipasi," kata Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa Tengah Budhi Masturi, Selasa.

Menurut dia, berdasar penyelidikan kebocoran soal UN yang diungkap siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta, diketahui sudah sejak dua hari sebelum diblokir.

"Pada Minggu, sudah ada di `google drive`. Kemudian Senin masih bisa diakses, dan baru pada Selasa diblokir," katanya.

Ia mengatakan, selain rawan terjadi kebocoran soal, juga dikhawatirkan pihak sekolah ada yang melakukan penahanan kartu ujian. Karena disangkutkan dengan kewajiban, misal siswa belum melunasi suatu tunggakan administrasi.

"Kami selama ini terus mengimbau kepada kepala sekolah di DIY maupun Jawa Tengah bagian selatan, agar tidak mengaitkan, kewajiban dengan hal siswa dan hasil-hasil yang mereka jalankan," katanya.

Budhi mengatakan, meski sampai saat ini, pos pengaduan layanan pendidikan selama UN sampai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2015, belum ada kasus baru yang dilaporkan. Namun, pihaknya yakin kasus penahanan kartu ujian tersebut tetap ada.

"Belum ada laporan baru, bukan tidak mungkin tidak ada kasus," katanya.

Ia mengatakan, ORI Perwakilan DIY-Jawa Tengah, di UN tingkat SMP nantinya tidak hanya melakukan pemantauan di seputar Yogyakarta. Namun, juga ada beberapa daerah yang akan dikunjungi.

"Beberapa sekolah di Magelang dan Klaten juga akan kami kunjungi," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024