Pemkot isyaratkan perubahan aturan transportasi wisata Keraton

id Pemkot

Pemkot isyaratkan perubahan aturan transportasi wisata Keraton

kantor pemkot yogyakarta (Foto Antara/Shinta)

Jogja (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta mengisyaratkan adanya perubahan aturan terkait transportasi wisata "jeron beteng" Keraton Yogyakarta, khususnya larangan bus pariwisata masuk ke kawasan wisata itu.

"Dari hasil uji coba tahap dua untuk aturan transportasi wisata di kawasan keraton, dimungkinkan ada perubahan. Arahnya ke sana. Pekan depan mudah-mudahan sudah `clear`," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Kamis.

Selama masa uji coba, pemerintah menetapkan larangan bagi bus pariwisata masuk ke Kawasan Keraton Yogyakarta dan larangan bus pariwisata parkir di Alun-Alun Utara Yogyakarta karena sudah disediakan parkir di sejumlah lokasi.

Namun demikian, aturan yang diberlakukan selama masa uji coba tersebut justru mendapat berbagai tanggapan negatif dari pelaku wisata yang ada di kawasan tersebut dengan alasan wisatawan menjadi sulit mengakses kawasan wisata Keraton Yogyakarta.

Haryadi menegaskan, larangan tersebut tidak ditujukan untuk mematikan kawasan wisata Keraton Yogyakarta tetapi ditujukan untuk melestarikan kawasan keraton sebagai kawasan cagar budaya.

Meskipun mengisyaratkan adanya perubahan aturan transportasi wisata di kawasan keraton, namun Haryadi masih enggan menyebutkan secara detail perubahan tersebut.

"Mungkin bus ukuran kecil masih bisa masuk ke kawasan keraton. Namun, perubahan-perubahan ini juga membutuhkan sarana pendukung seperti rambu-rambu dan aturan jam operasionalnya. Semuanya masih digodok," katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta, lanjut dia, akan menyampaikan hasil evaluasi tersebut ke Pemerintah DIY pekan depan. "Harapannya, semua pihak mengerti dan bisa memahami proses penataan yang dilakukan di kawasan itu," katanya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhammad Baiquni mengatakan penataan kawasan wisata "jeron beteng" Keraton Yogyakarta harus didasarkan pada perspektif pelestarian kawasan cagar budaya.

"Pembatasan kendaraan wisata, khususnya bus pariwisata berdimensi besar memang diperlukan karena jalan di kawasan tersebut sempit. Namun perlu ada pertimbangan untuk kendaraan yang berukuran lebih kecil," katanya.

(E013)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024