Ratusan buruh Yogyakarta peringati hari buruh

id hari buruh

Ratusan buruh Yogyakarta peringati hari buruh

Peringatan hari buruh internasional di depan Gedung Agung, Yogyakarta. Jumat (1/5). Mereka menuntut peningkatan kesejahteraan buruh, penghapusan sistem kerja alih daya (Outsourcing), dan menolak penggusuran tanah rakyat di Kulon Progo.Foto Antara/Yog

Jogja (Antara Jogja) - Ratusan buruh Yogyakarta dari berbagai serikat buruh melakukan aksi di depan Gedung Agung Yogyakarta, Jumat, untuk memperingati hari buruh internasional.

Mereka adalah para buruh yang tergabung dalam Paguyuban Sayuk Rukun Buruh Gendong DIY, Kelompok Pekerja Rumahan DIY, Perhimpunan Solidaritas Buruh (PSB), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta.

Para buruh sebelumnya berkumpul di parkiran Abu Bakar Ali Yogyakarta, pukul 09.00 WIB, selanjutnya bergerak menuju Jalan Malioboro. Sebelum sampai di depan Gedung Agung, mereka melakukan orasi di depan gerbang DPRD DIY, dan Kepatihan.

Masing-masing serikat buruh menyampaikan beberapa tuntutan utama, antara lain kelayakan upah minimum, penghapusan sistem kerja alih daya (outsourcing) dan kontrak, serta perlindungan terhadap pekerja rumahan, serta pekerja informal lainnya.

Ketua Perhimpunan Solidaritas Buruh (PSB) Yogyakarta, Giyanto mengatakan pemerintah seharusnya segera meratifikasi hasil konvensi organisasi buruh internasional (ILO) tentang kerja layak bagi pekerja informal, sehingga hingga saat ini belum ada kebijakan yang melindungi hak pekerja informal.

"Padahal lapangan pekerjaan semakin sempit, sehingga sulit mendapatkan pekerjaan sebagai pekerja formal," kata dia.

Sementara Koordinator Divisi Serikat pekerja Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Andreas Tri Pamungkas, meminta agar perusahaan media menyejahterakn jurnalis dengan memberikan upah layak, serta hak dasar pekerja seperti layanan kesehatan dan pensiun.

"Tak sedikit jurnalis yang tidak didaftarkan kepesertaannya (mendapatkan jaminan sosial nasional) oleh perusahaan pers, dengan alasan jurnalis yang bekerja berstatus kontributor atau pekerja lepas," kata dia.

Selama aksi berlangsung, polisi tampak berjaga di gedung-gedung pemerintahan yang dilalui massa. Jalur menuju Jalan Malioboro juga ditutup untuk kendaraan roda empat, termasuk Bus Trans Joga.

(L007)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024