UKM perlu perkuat pasar domestik hadapi MEA

id kadin

UKM perlu perkuat pasar domestik hadapi MEA

Kadin Indonesia (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong pelaku usaha kecil dan menengah untuk memperkuat pasar domestik menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015.

"Pasar kita kalau digarap sendiri lebih bagus daripada pasar mereka (luar negeri)," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DIY Gonang Djuliastono di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Gonang, menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) tidak perlu berpikir menyiapkan kemampuan ekspor. Mereka cukup memanfaatkan konsumen atau masyarakat dalam negeri yang tersebar di beberapa pulau dan provinsi di Indonesia.

"Misalnya gudeg bisa dicintai di Kalimantan dan Sumatera, bukan hanya di Yogyakarta, itu sudah bagus. Tidak perlu mengejar ekspor," kata dia.

Oleh karena itu, menurut dia, justru yang perlu dilakukan adalah memperkuat pasar domestik. Penguatan pasar itu dilakukan dengan mendorong masyarakat lebih mencintai produk dalam negeri daripada produk luar.

Untuk bersaing di pasar ASEAN, kata Gonang, Indonesia akan menghadapi beberapa negara rival antara lain Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Penguasaan bahasa dan teknologi perlu diperkuat untuk menghadapi negara-negara tersebut.

"Susah untuk mengalahkan atau di atas mereka, paling tidak kita sejajar. Mereka sudah belajar bahasa kita, sementara kita belum," kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Daerah Istimewa Yogyakarta Endro Wardoyo mengatakan paling tidak masing-masing pemerintah daerah dapat mencanangkan kewajiban penggunaan produk lokal 30 persen dari perlengkapan yang ada di perhotelan.

"Proteksi perlu dilakukan, sebab akan banyak produk impor masuk Indonesia, sementara kesiapan pengusaha lokal, termasuk di DIY masih minim," kata dia.

(L007)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024