Kulon Progo dapat bantuan rusunawa dari KemPU-Pera

id rusunawa

Kulon Progo dapat bantuan rusunawa dari KemPU-Pera

Rusunawa (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat bantuan rumah susun sederhana sewa dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kulon Progo Zahram Azzurawan di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan kebutuhan akan rumah di wilayah tersebut akan meningkat seiring banyaknya investor yang membangun pabrik dan rencana pembangunan bandara.

"Memang pengembang perumahan belum sangat dibutuhkan, tapi kami berpikir jauh ke depan. Saat ini, masyarakat masih memiliki tempat tinggal sangat luas, namun kebutuhan tempat tinggal dua atau lima tahun ke depan sangat tinggi seiring pembangunan megaproyek dan pertumbuhan industri di Kulon Progo," kata Zahram.

Ia mengatakan rencananya rusunawa akan dibangun di Giripeni, Wates. Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemPU-Pera) sedang menganalisa kontur tanah di Giripeni. Hasilnya, tanah yang rencananya akan dibangun rusunawa potensi longsor. Sebelumnya, Kulon Progo juga mendapat bantuan rusunawa. Rusunawa telah dibangun di Triharjo, Wates, dan tinggal menempati menunggu aliran listrik masuk.

"Saat ini, kami sedang mencari lokasi lain untuk memindahkannya. Pembangunan rusunawa akan dibangun langsung oleh KemPU-Pera, Pemkab Kulon Progo hanya menyediakan lahan," kata dia.

Menurut dia, bantuan pembangunan rusunawa dari KemPU-Pera berakhir pada 2015. Sehingga, meski tingkat kebutuhan tempat tinggal masih rendah, pemkab tetap mengambilnya.

"Kulon Progo akan banyak membutuhkan perumahan rakyat kedepannya. Sedangkan bantuan dari KemPU-Pera akan berakhir 2015, sehingga kami terima bantuan ini. Kami optimistis, kalau rusunawa selesai dibangun, banyak warga yang berminat," kata Zahram.

Selain itu, ia mengatakan, pembangunan rusunawa ini bertujuan untuk mengantisipasi menyusutnya lahan pertanian dan ruang terbuka hijau.

"Pemerintah pusat dan pemkab sedang mengembangkan rumah susun supaya lahan tidak berkurang untuk pembuatan rumah hunian. Sehingga, lahan yang ada dapat digunakan untuk persawahan atau lahan pertanian demi ketahanan pangan," kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan rencananya rusunawa akan dikembangkan di Kecamatan Sentolo, Pengasih dan Lendah yang merupakan kawasan industri dan area antisipasi pertumbuhan Kota Wates, serta mengantisipasi kebutuhan perumahan dengan adanya rencana pembangunan bandara.

"Kami masih sebatas melakukan evaluasi kebutuhan perumahan atau tempat tinggal masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat tinggi, kami akan mengusulkan ke KemPU-Pera," katanya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kulon Progo Muhyadi mengatakan Pemkab Kulon Progo harus menangkap peluang pertumbuhan ekonomi, serta kebutuhan perumahan masyarakat. Untuk itu, tidak ada alasan pemkab menolak tawaran pembangunan rumah susun dari pemerintah pusat.

"Sudah saatnya, pembangunan DIY ada di wilayah barat. Kami berharap, pemkab mampu menangkap peluang dan menterjemahkan arah pembangunan yang terarah," kata Muhyadi.

(KR-STR)