KPI terpadu Mina Ngremboko jadi percontohan nasional

id KKP

KPI terpadu Mina Ngremboko jadi percontohan nasional

Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Suseno Sukoyono saat kunjungan kerja di KPI Mina Ngremboko, Bokesan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (2/5). (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman, (Antara Jogja) - Kelompok Petani Ikan Terpadu Mina Ngremboko, Dusun Bokesan, Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akan dijadikan percontohan budidaya ikan terpadu secara nasional.

"Pola pengembangan perikanan Mina Ngremboko ini patut menjadi percontohan nasional. Karena di tempat ini sudah terpadu, mulai dari pendidikan/pelatihan SDM, pembibitan, pembesaran, pengolahan hingga ekonomi kreatif lainnya," kata Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Kementerian Kelautan dan Perikanan Suseno Sukoyono, di Bokesan, Sleman, Sabtu.

Menurut dia, guna memperlancar jangkauan pelatihan, KKP membentuk Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) di berbagai daerah. Salah satu P2MKP, yakni P2MKP Mina Ngremboko, Bokesan, Sleman.

"Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan yang diselenggarakan KKP melahirkan wirausahawan yang tangguh di sektor kelautan dan perikanan. Pengembangan SDM ini dirasa sangat penting karena mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan pada hakekatnya adalah mengelola SDM-nya, terlebih lagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN akhir tahun 2015," katanya.

Ia mengatakan, pelatihan kelautan dan perikanan bagi masyarakat terdiri dari bidang perikanan tangkap, permesinan kapal, perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, garam, kerajinan kekerangan, konservasi perairan, pemantauan kapal (observer), pelatihan mata pencaharian alternatif, dan sebagainya.

"Selain masyarakat pelaku utama/usaha kelautan dan perikanan (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, serta petambak garam), pelatihan ini juga diberikan kepada masyarakat lainnya seperti mantan pengguna narkoba, masyarakat di perbatasan Indonesia, penghuni lembaga pemasyarakatan, ibu rumah tangga, pengangguran, TNI, pelajar, mahasiswa, aparatur, dan masyarakat umum," katanya.

Ia mengatakan di KPI Mina Ngremboko, Bokesan, P2MKP di bidang perikanan budidaya dan pengolahan ini memberikan pelatihan pembenihan, pembesaran, pembuatan pakan, dan pengolahan Ikan bagi masyarakat sekitar.

"Mengenai prestasinya sudah tidak diragukan lagi, antara lain meraih Juara 1 Nasional Unit Pembenihan Rakyat (UPR) pada 2002 dan Juara 1 Nasional Lomba Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pemirsa (Kelompencapir) Gerakan Nasional Masyarakat Peduli Industrialisasi Perikanan (Gempita) pada 2014," katanya.

Ia mengatakan, basis usaha P2MKP Mina Ngremboko terdiri dari pembenihan ikan lele, nila, gurami, grasscarp, bawal, dan ikan hias dengan jumlah 14 UPR dan kapasitas produksi mencapai lima juta hingga tujuh juta ekor per bulan.

Adapun pembesaran lele dumbo memiliki kapasitas produksi sebanyak 1,5 hingga dua ton per hari dan produksi pakan ikan dan ternak sebesar 80 ton per hari. Di bidang pengolahan, produknya antara lain crispy nila dan abon lele.

"Produksi yang cukup tinggi tersebut menghasilkan omzet sebesar Rp11,5 miliar," katanya.

Pengelola P2MKP Mina Ngremboko Saptono mengatakan, latar belakang menekuni usaha di sektor perikanan dan menjadikan tempat usahanya sebagai P2MKP dikarenakan ingin berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama di sekitar tempat usahanya.

"Upaya peningkatan SDM pelaku utama dan pelaku usaha, sudah dimulai sebelum Mina Ngremboko dikukuhkan sebagai P2MKP, dengan melakukan penyuluhan kepada petani sekitar tentang teknis budidaya, pembuatan pakan, dan pengolahan ikan," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga mengadakan pelatihan bekerja sama dengan pihak swasta (pabrik pakan), akademisi seperti Universitas Gadjah Mada dan perguruan tinggi yang lain, Balai Pelatihan, Pemerintah, dan BUMN.

"Kami mempunyai komitmen membantu program pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan tercapainya harapan pemerintah di sektor kelautan dan perikanan," katanya.

Selain itu, kata dia, adanya rasa tanggung jawab kepada masyarakat, khususnya di bidang perikanan budidaya, sehingga kehidupan mereka lebih sejahtera, dan terbukanya lapangan kerja bagi generasi muda.

"Hal ini dapat dibuktikan sekarang dengan berkurangnya angka kemiskinan dan pengangguran di wilayah Bokesan serta bukti nyata pelaku utama dan pelaku usaha setempat sebesar 85 persen adalah generasi muda," katanya.

Ia mengatakan, kawasan Mina Ngremboko merupakan sentra perikanan khususnya benih di wilayah Kecamatan Ngemplak yang dijadikan kawasan Minapolitan dengan luas kolam budidaya sekitar 20 hektare, jumlah pembudidaya 67 anggota, jumlah tenaga tetap 10 orang, tenaga tidak tetap 20 orang.

"Unit dan usaha lain selain budidaya adalah penetasan burung puyuh dan penggemukan sapi potong. Selain potensi tersebut, P2MKP Mina Ngremboko merupakan salah satu desa wisata, khususnya wisata perikanan," katanya.***1***

(V001)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024