Jogja (Antara Jogja) - Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta mengingatkan sekolah serta siswa Sekolah Menengah Pertama dapat mengutamakan kejujuran dalam mengerjakan ujian nasional karena hanya menjadi bahan pemetaan kualitas pelayanan pendidikan.
"Menggunakan bocoran tidak ada gunanya karena hasil UN cuma untuk pemetaan saja," kata Ketua Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Prof Wuryadi di Yogyakarta, Minggu.
Menurut Wuryadi, masing-masing sekolah dapat memberikan imbauan kepada siswanya untuk mengerjakan soal UN sesuai kemampuan yang dimiliki. Sebab hasil UN hanya akan menjadi tolok ukur penguasaan muatan pendidikan yang diajarkan dan diserap selama tiga tahun.
"Pelaksanaan UN dilaksanakan sekadar untuk memetakan potensi atau kelebihan serta kekurangan siswa dan sekolah," kata dia.
Apalagi, menurut dia, dengan mengetahui kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing sekolah, hasil UN yang dikerjakan secara realistis justru akan memudahkan pemerintah untuk membantu mengatasinya.
"Semakin realistis nilai yang dicapai maka semakin baik, karena akan ditindaklanjuti pemerintah," kata dia.
Menurut Wuryadi, sekolah tidak perlu menekan siswa dengan menginformasikan bahwa hasil UN akan menjadi pertimbangan masuk sekolah jenjang selanjutnya. Hl itu hanya akan menimbulkan kekhawatiran siswa yang pada akhirnya menempuh hasil UN secara tidak realistis. "Orang tua siswa juga tidak perlu menekan dan khawatir berlebihan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, kendati tidak lagi memengaruhi kelulusan siswa-siswa diharapkan tetap mengerjakan dengan serius.
Hasil UN tetap digunakan sebagai indikator apakah pemetaan mutu pelayanan pendidikan antara satu sekolah dan sekolah lainnya. "Apakah sekolah telah memenuhi standar nasional pendidikan atau belum, akan dilihat melalui hasil UN," kata dia.
Kendati demikian, ia meyakini dalam pelaksanaan UN SMP pada 4-7 Mei 2015 tidak akan terjadi kebocoran soal, seperti dalam pelaksanaan UN SMA di daerah setempat .
Kepala Bidang Perencanaan dan Standardisasi Disdikpora DIY, Suraya berharap siswa maupun pihak sekolah tidak perlu khawatir serta terpengaruh oleh berbagai isu mengenai kebocoran. "Kami hanya berharap semua bisa mengerjakan dengan tenang dan tidak terpengaruh apapun," kata dia.
(L007)
Berita Lainnya
Kim Jong-un meluncurkan roket ganda super besar pada latihan tembak
Selasa, 19 Maret 2024 9:22 Wib
Presiden Korut puji peluncuran tank tempur baru Korut
Kamis, 14 Maret 2024 13:10 Wib
Peringkat 87 dunia, kualitas pemberdayaan perempuan Indonesia, ungkap UN Women
Senin, 11 Maret 2024 5:43 Wib
Korea Utara batalkan UU kerja sama ekonomi dengan Korsel
Jumat, 9 Februari 2024 10:56 Wib
Presiden Korut Kim Jong Un perkuat AL untuk persiapan perang
Sabtu, 3 Februari 2024 5:34 Wib
Presiden Kim Jong Un tutup reunifikasi Korut-Korsel
Rabu, 17 Januari 2024 1:08 Wib
Korut luncurkan tiga satelit pengintai
Minggu, 31 Desember 2023 17:00 Wib
Kim Jong-un: Pasukan Korut siap perang lawan AS
Sabtu, 30 Desember 2023 5:12 Wib