Disperindagkop DIY dorong UKm manfaatkan PLUT

id UKM

Disperindagkop DIY dorong UKm manfaatkan PLUT

Salah satu produk UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto antarafoto.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong pelaku usaha memanfaatkan Pusat Layanan Usaha Terpadu.

"Pusat layanan usaha terpadu (PLUT) pada dasarnya kami sediakan agar UKM dapat berkonsultasi dari yang mikro ingin naik tingkat menjadi kecil, dan seterusnya," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) DIY, Riadi Ida Bagus Salyo Subali di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, PLUT yang telah dihadirkan sejak Juni 2014, hingga saat ini sudah banyak dimanfaatkan pelaku usaha, kendati masih banyak pelaku UKM lainnya di DIY yang belum mengenali bahkan enggan memanfaatkan pusat layanan tersebut.

"Mungkin banyak sebabnya mengapa belum memanfaatkan ada yang sudah mendengar (PLUT) tapi belum mencoba, dan ada yang sama sekali belum kenal," kata dia.

Padahal, menurut dia, dalam rangka mewujudkan pengembangan produk lokal unggulan, PLUT akan memberikan beberapa pelayanan, meliputi pelayanan konsultasi bisnis, pendidikan, pengembangan SDM pelaku UMKM, pendampingan bisnis, serta pembiayaan hingga pemasaran.

"Jadi sesungguhnya mereka diberikan kesempatan bersinergi dengan pemerintah untuk mengembangkan kemampuan mereka. Mereka juga akan dilatih memasarkan secara online," kata dia.

Menurut dia, selain untuk membangun kesiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, pendampingan melalui PLUT tersebut diperlukan agar pelaku usaha juga dapat lebih memerhatikan peluang wisata yang ada di DIY.

"Karena DIY ini juga daerah tujuan wisata, kami harap jangan sampai wisatawan ini juga kecewa datang ke sini," kata dia.

Menurut Riadi hingga saat ini pelaku UKM di DIY berjumlah 205.000 orang, yang ada di sektor pertanian, perdagangan, jasa, serta industri.

Menurut dia masalah yang paling menonjol bagi pelaku usaha saat ini mengenai akses pembiayaan, di mana meskipun mereka "visible" dalam pengembangan usahanya, namun terkadang tidak "bankable" untuk mengajukan pinjaman.

"Sehingga dengan PLUT ini akses pembiayaan akan dapat kami jembatani," kata dia. 

L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024